Bogor (ANTARA News) - Guru Besar Ilmu Komunikasi dan Gender, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Aida Vitayala S. Hubeis mengatakan, kemiskinan menjadi pemicu utama bias gender dalam masyarakat.

"Kemiskinan sangat rentah menyuburkan kesenjengan gender," kata salah seorang pakar gender terkemuka di Indonesia ini di Bogor, Minggu.

Hasil pergulatan pemikiran, kiprah di dunia akademis, dan penelitian yang dilakukan Aida selama puluhan tahun direkamnya dalam sebuah buku berjudul "Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa" yang diterbikan IPB Press pada September 2010.

Menurut Aida, pada umumnya kesenjangan gender banyak dipengaruhi faktor ekonomi. Bila ekonomi masyarakat atau bangsa membaik, maka kesenjangan gender akan semakin mengecil. Sebaliknya, perekonomian yang buruk, akan berdampak serius bagi hubungan sosial gender.

Aida mengemukakan, kemiskinan cenderung berwajah perempuan. Data Human Development Index alias HDI dan Gender Development Index atau GDI tahun 1990 hingga 2009 menunjukkan bahwa ketika ekonomi terpuruk, maka kesenjangan gender juga akan semakin melebar.

"Bila perempuan dapat dikawal terus, terutama mereka yang tergolong kelompok marginal, mereka akan lebih punya kekuatan ekonomi dan mampu memberdayakan diri dengan baik," katanya.(*)

ANT/Z003

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011