Banyuwangi (ANTARA News) - Tim pencari dan penyelamat (Search and Rescue/SAR) Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI AL) Banyuwangi, Jawa Timur, menemukan dua nelayan yang tewas karena perahunya terbalik diterjang gelombang tinggi di perairan Karang Ente di Pantai Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut Pelaut EV Nurrokhman, Senin, mengatakan bahwa tim SAR menemukan jasad dua nelayan itu setelah lima hari melakukan pencarian di sekitar perairan Karang Ente.

"Petugas menemukan dua nelayan dalam keadaan tidak bernyawa dan jenazahnya mengambang di perairan, sehingga kami mengevakuasi dengan menggunakan alat apung sekoci dan perahu karet," tuturnya.

Kedua korban yang diketahui bernama Firman (27) dan Bambang (30), keduanya adalah warga Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ia menjelaskan, sebuah perahu Bintang Timur 6 yang sudah membawa hasil tangkapan ikan dari Sendang Biru Malang berencana pulang ke Banjarmasin, namun perahu tersebut dihantam ombak dan terbalik saat melintasi perairan Karang Ente.

"Berdasarkan keterangan sejumlah nelayan setempat, lima nelayan yang berada dalam perahu terbalik itu berhasil diselamatkan, namun dua nelayan dinyatakan hilang dan saat ini sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," katanya, menjelaskan.

Nurrokhman menuturkan bahwa tim SAR dan nelayan setempat beberapa kali menghentikan pencarian korban karena terkendala cuaca buruk dan gelombang tinggi, sehingga pencarian ditunda.

"Tim SAR TNI AL yang berada di pos Pantai Grajakan sempat melakukan pencarian selama lima hari, namun pencarian sering terkendala gelombang tinggi," paparnya.

Dua jenazah yang berhasil dievakuasi, lanjut dia, diserahkan kepada aparat kepolisian setempat dan dibawa ke keluarga korban yang berada di Banjarmasin.

Ia mengimbau kepada nelayan di Banyuwangi untuk tetap waspada terhadap gelombang laut tinggi di sekitar perairan Karang Ente yang dapat menyebabkan perahu terbalik dan membahayakan keselamatan para nelayan.
(T.ANT-070/C004)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011