Surabaya (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Pemerintah Kota Surabaya memberikan sebanyak 729 kursi roda hingga menebus 300 ijazah pelajar SMP dan SMA/SMK yang tidak mampu saat memperingati Hari Jadi Ke-729 Kota Surabaya.

"Pada bulan Mei yang bertepatan dengan Hari Jadi Ke-729 Kota Surabaya ini, kami memberikan bantuan kursi roda sebanyak 729 buah, yang berarti sesuai dengan usia Surabaya. Kemudian kami juga akan memberikan bantuan 7.290 paket sembako kepada fakir miskin dan kaum dhuafa," kata Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah di Surabaya, Sabtu.

Selanjutnya, kata dia, untuk rumah tinggal para fakir miskin dan kaum dhuafa yang rumahnya sudah tidak layak huni dan kurang sehat, maka Baznas Surabaya akan melakukan bedah rumah. Dari yang awalnya anggarannya hanya untuk lima rumah, maka pada bulan Mei ini ditingkatkan menjadi 10 rumah.

Baca juga: Pemkot-Baznas bagikan 1.500 kursi roda di Surabaya selama Ramadhan

Selain itu, kata dia, Baznas Surabaya juga akan menebus ijazah pelajar SMA/SMK dan sederajat yang ijazahnya itu tertahan di sekolah karena kekurangan biaya atau masalah lainnya. Hal ini sejalan dengan program Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang tidak ingin ada warganya yang pengangguran, sehingga dengan ijazahnya ditebus maka anak-anak itu bisa mencari kerja atau melanjutkan kuliah.

"Dan yang paling penting, kami berharap dengan ijazahnya itu ditebus bisa memberikan motivasi baru bagi anak tersebut untuk mengejar cita-cita dan masa depannya yang cemerlang. Namun, sampai saat ini jumlahnya masih kami hitung, tapi alokasi sekitar 300 anak yang akan ditebus ijazahnya," ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memulai kembali secara rutin membagikan kursi roda dan sembako kepada warga kurang mampu setelah sebelumnya telah dilakukan pada bulan Ramadhan lalu.

Baca juga: Baznas bantu tebus ijazah pelajar SMP dan SMA/SMK di Surabaya

Kegiatan yang dilakukan bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dilakukan pada saat Safari Shalat Jumat di Masjid Baitussalam Jalan Ketintang Madya No. 94, Kecamatan Gayungan, Jumat (13/5).

Wali Kota Eri mengatakan, selama masih ada warga yang mengalami gizi buruk, kesulitan ekonomi, pengangguran bahkan ada yang rumahnya tidak layak huni untuk segera melaporkan hal itu ke lurah atau camat.

Eri juga minta kepada warga untuk tak segan menghubungi lurah dan camat melalui saluran telepon dengan nomor yang tertera di balai RW.

Baca juga: Baznas bantu bedah rumah pasangan suami istri dhuafa di Surabaya

"Saya minta tolong, kalau ada orang yang kesulitan dilaporkan, tolong ditelepon saja camat dan lurahnya," kata dia.
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022