Bogor (ANTARA) - Guru Besar IPB University Iriani Setyaningsih mengatakan mikroalga memberikan beragam manfaat bagi manusia, di antaranya dapat menghasilkan bahan baku bagi berbagai aneka produk yang bernilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek berkelanjutan.

Hal itu dikemukannya pada presentasi pengukuhan guru besar tetap IPB University pada Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan (FPIK) di kampus IPB University, Dramaga, Bogor, Sabtu.

Menurut Iriani, nilai transaksi pasar produk berbasis mikroalga pada tahun 2020 mencapai 1.547 juta dolar AS dan diproyeksikan dapat meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2028.

Iriani menjelaskan mikroalga yakni alga berklorofil yang berperan dalam fotosintesis menghasilkan bahan organik yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan manusia, antara lain pada industri pangan, suplemen, farmasi, kosmetika, serta dapat menjadi alternatif bioenergi.

Baca juga: Peneliti IPB Produksi Biodiesel dari Mikroalga Limbah

"Mikroalga yang dimanfaatkan untuk industri pangan hingga saat ini adalah Spirulina dan Chlorella, yang diakui sebagai food grade," katanya.

Dosen pada Departemen Teknologi Hasil Perairan FPIK IPB ini menjelaskan hasil penelitian mengenai Mikroalga Spirulina yang telah dibuat untuk produk pangan antara lain mie, biskuit, minuman jeli, kue, yoghurt, snack bar, tablet hisap spirulina, dan sebagainya.

"Beberapa produk di antaranya telah dipatenkan dengan status terdaftar dan publikasi. Penelitiannya bekerja sama dengan PKSPL (Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan) IPB," katanya.

Irian juga menyebut sebagai bahan obat-obatan, mikroalga memiliki fungsi fisiologis yang bermanfaat bagi kesehatan dan berpotensi dalam mengatasi sejumlah penyakit non-degeneratif dan degeneratif.

Beberapa jenis mikroalga berpotensi antibakterial sebagai bahan obat-obatan antara lain, Chlorella Vulgaris, Skeletonema Costatum, Nitzschia Closterium, Chaetoceros Gracilis, dan Spirulina Platensis.

Baca juga: KKP kembangkan teknologi lesatkan produksi massal mikroalga


 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022