London (ANTARA News)- Dubes RI di Jerman Dr. Eddy Pratomo mengatakan sudah saatnya Indonesia dan Jerman membangun kemitraan strategis.

Hal itu dinyatakan Dubes RI Dr. Eddy Pratomo di depan kalangan media massa di Jerman dalam acara "Indonesian Update" yang diselenggarakan KBRI Berlin, demikian Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia GL Kalake kepada ANTARA London,Selasa .

"Indonesian Update" diadakan untuk media secara berkala setiap tahun, kali ini menawarkan format lain dengan mengundang insan pers berbicara mengenai pengalaman dan pandangan mereka mengenai hubungan kedua negara dari perspektif seorang jurnalis.

Dubes mengatakan Indonesia, sebagai negara besar di Asia dan demokrasi terbesar ketiga di dunia serta berpenduduk Islam terbesar di dunia memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan solid, sudah saatnya Jerman memberi perhatian lebih kepada Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Dubes juga menggarisbawahi berbagai kunjungan oleh pejabat Indonesia dan Jerman yang mempunyai makna strategis dalam memperkokoh hubungan kedua negara.

Dikatakannya kunjungan Presiden Christian Wulff , Desember lalu yang merupakan kunjungan balasan Presiden Yudhoyono ke Jerman akhir tahun 2010.

Selain itu adanya komitmen Kanselir Jerman Angela Merkel untuk berkunjung ke Indonesia akhir tahun ini, membawa dampak yang luar biasa bagi pemajuan hubungan kedua negara baik dari segi politik, ekonomi, sosial dan budaya, ujarnya.

Kunjungan Presiden Christian Wulff ke Indonesia memberikan momentum dalam dinamika hubungan bilateral dengan lima fokus area kerjasama yaitu perdagangan dan investasi, ristek, kesehatan, pendidikan dan pertahanan.

"Mengacu kepada hal tersebut maka tidak berlebihan jika saya nyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia dan Jerman membangun kemitraan strategis," demikian Dr. Pratomo.

Dubes juga menguraikan Jerman dan Indonesia saat ini tengah melakukan pembahasan intensif ke arah hubungan kemitraan strategis.

Salah satu langkah nyata untuk mewujudkan peningkatan intensitas hubungan tersebut akan segera dibentuk advisory body yang terdiri dari kaum akademisi, ilmuwan dan berbagai tenaga ahli dari kedua negara.

Dikatakannya badan ini nantinya akan diberi mandat untuk memberikan berbagai masukan dalam suatu dokumen guna peningkatan hubungan bilateral dalam konteks kemitraan strategis.

Posisi Jerman sebagai negara yang disegani di Uni Eropa dan peran sentral Indonesia dalam ASEAN kiranya juga akan dibawa dalam kemitraan strategis tersebut untuk menjadi landasan peningkatan kerjasama antara kedua organisasi di kawasan tersebut.

Olga Lytsova dari Globe M dalam kesempatan tersebut bercerita tentang pengalamannya mengujungi Indonesia untuk pertamakalinya.

Ia mengaku sangat terkesan akan keindahan alam, beragamnya budaya serta terkesima oleh begitu bermacamnya produk khas/handycraft Indonesia dan berharap masyarakat Jerman dapat menjalin hubungan dengan Indonesia lebih jauh lagi.

Sementara itu Miranti Hirschmann, kontributor TVOne di Jerman dalam kesempatan tersebut mengutarakan pendapatnya mengenai kebebasan pers di Indonesia yang semakin baik dan menurutnya merupakan salah satu yang terbaik di kawasan.

Miranti juga menggarisbawahi pentingnya pertukaran jurnalis antara Jerman dan Indonesia untuk lebih memperkuat tiang demokrasi dan kebebasan pers.

Sedangkan wartawan ASEAN Today, Henry Zig yang menghadiri ASEAN Tourism Forum 2012 di Manado, menyatakan dirinya beruntung dapat berkunjung ke Indonesia dan melihat bahwa potensi pariwisata kelautan Indonesia merupakan salah satu yang terbaik. Ia juga menyatakan bahwa peran ASEAN akan menjadi lebih penting dimasa yang akan datang, terutama dengan semakin terbukanya Myanmar terhadap dunia luar.

Pertemuan diakhiri dengan forum diskusi terbuka tentang berbagai isu antara insan pers dan Dubes Eddy Pratomo beserta staf. (ZG)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012