Tidak hanya merusak kebun, longsor juga mengancam sejumlah fasilitas umum seperti jaringan air dan listrik
Labuan Bajo (ANTARA) - Kebun cengkih, vanili, dan pala milik warga Desa Kotakeo 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur hancur akibat bencana longsor yang menimpa daerah itu.

"Kebun usaha warga rusak parah karena longsor pada Jumat (1/7) sekitar pukul 17.00 WITA akibat hujan yang mengguyur kurang lebih tiga hari," kata Staf Desa Kotakeo 1 Yohanes Ebo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu.

Hujan dengan intensitas tinggi telah mengguyur wilayah itu selama tiga hari dan menyebabkan tiga titik daerah mengalami longsor. Akibatnya, tanaman warga yakni vanili, cengkeh, dan pala terbawa longsor.

Dia merinci longsoran itu terjadi pada titik Wesawa, Mabharobo, dan Trans Ikiseo. Kini warga menanti perbaikan Jalur Trans Ikiseo agar akses jalan bisa terbuka kembali dan aktivitas warga bisa berjalan normal. Sedangkan longsor di Mabharobo terjadi di sekitar permukiman warga.

Tidak hanya merusak kebun, longsor juga mengancam sejumlah fasilitas umum seperti jaringan air dan listrik. Jaringan listrik pun telah diperbaiki petugas.

Pemerintah Desa Kotakeo 1 tengah melakukan pendataan terkait titik longsor lain sembari mendata kerugian dan dampak yang ditimbulkan dari kejadian itu.

Namun, jika hujan terus menerus turun dalam beberapa waktu ke depan, kata Yohanes, bukan tidak mungkin akan mengancam akses jalan dan rumah warga.

Selain kejadian longsor di Kotakeo 1, tanah longsor juga terjadi di Desa Selalejo Timur, Selalejo, dan Wuliwalo. Material longsor pun menutup badan jalan pada beberapa titik dan bangunan rumah warga. Selain itu, longsor menimpa bangunan tembok penahan tanah (TPT) pada sisi bagian depan dan samping bangunan kapela.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, tercatat kejadian bencana banjir dan longsor terjadi pada tiga kecamatan yakni Kecamatan Mauponggo, Nangaroro, dan Boawae.

"Kami masih terus mendata kerusakan dan melakukan penanganan darurat," kata Kepala Pelaksana BPBD Nagekeo Agustinus Pone ketika dihubungi dari Labuan Bajo.

Baca juga: BPBD: Tiga kecamatan di Nagekeo-NTT dilanda banjir dan longsor

Baca juga: 3 meninggal akibat tertimbun longsor di Nagekeo NTT

Baca juga: Gempa 5,0 skala Richter guncang Nagekeo NTT

Baca juga: Ratusan hektare hutan bakau di Nagekeo terancam punah

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022