Jakarta (ANTARA) - Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) Pandu Riono mengemukakan hasil serologi survei nasional terkini menunjukkan kadar antibodi tertinggi terdapat pada masyarakat yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster.

"Kalau mau tetap terlindung, usahakan dengan melengkapi vaksinasi sampai booster, sebab hasil serosurvei menunjukkan distribusi kadar antibodi yang tertinggi," kata Pandu Riono di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, serosurvei terkini yang bergulir pada Januari 2023 di 34 provinsi dan 99 kabupaten/kota di Indonesia menunjukkan 99 persen penduduk Indonesia telah memiliki antibodi COVID-19.

Data itu didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sampel darah dan wawancara yang diwakili 16.286 (94 persen) responden yang sama dari dua kegiatan serupa sebelumnya, pada Desember 2020 dan Juli 2022.

Level antibodi yang dimiliki masyarakat dilaporkan meningkat sebesar 1,5 kali sejak Juli 2022 sebesar 2.095 menjadi 3.207.

Meski antibodi masyarakat Indonesia relatif tinggi, kata Pandu, tapi setiap individu memiliki lebar kadar yang bervariasi. Semakin lengkap dosis vaksin, maka semakin kuat perlindungannya dari sakit berat hingga kematian akibat SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Virus masih ada, dan terus bermutasi. Maka pilihannya, siapkan antibodi yang andal dalam efek perlindungan, yaitu yang tertinggi (booster)," katanya.

Baca juga: Kemenkes: Booster ke-2 tetap penting, meski 99 persen miliki antibodi
Baca juga: Kemenkes: 99 persen populasi Indonesia punya antibodi COVID-19

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023