Jakarta (ANTARA News) - Kebiasaan mencuci tangan mampu menurunkan angka absensi (ketidakhadiran siswa) di beberapa sekolah dasar, seiring dengan meningkatnya derajat kesehatan para siswa.

"Ini merupakan hasil dari usaha untuk menjaga kesehatan dan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat melalui penerapan pola hidup bersih sehat," ujar External Relations Director and Corporate Secretary PT Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso, di Jakarta, Senin.

Melalui program gerakan 21 hari mencuci tangan (G21H) yang melibatkan 1.370 sekolah dasar di Indonesia, Unilever Indonesia mencatat rata-rata tingkat absensi siswa di sekolah-sekolah tersebut mengalami penurunan menjadi lima hingga 10 persen dari sebelumnya sekitar 10 hingga 15 persen.

"Dalam setahun, jumlah hari sekolah ada 260 hari, berarti melalui G21H, ada 4,7 jura hari sekolah tidak terbuang sia-sia dari rata-rata 364.645 siswa sekolah dasar di 10 provinsi," Sancoyo menjelaskan.

United Nations Children's Fund (UNICEF) juga menyatakan bahwa 1,9 miliar hari sekolah tidak terbuang jika masalah sanitasi bisa dikurangi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari, mengemukakan bahwa mencuci tangan adalah tindakan kecil namun merupakan cara jitu untuk mencegah terjadinya penyebaran dan penularan penyakit.

"Banyak penyakit dan infeksi yg bisa dihindari dengan mencuci tangan seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, tipus, bahkan flu burung," imbuh Kirana.

(M048)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013