Jakarta (ANTARA News) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) Marwan Jafar mengajak masyarakat untuk mengikuti transmigrasi daripada menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

"Lebih baik menjadi transmigran, lebih jelas nasibnya, lebih menjanjikan masa depannya ketimbang menjadi pekerja migran di luar negeri tanpa dibarengi skill yang memadai," ujar Marwan di Jakarta, Kamis.

TKI harus menanggung risiko mendapat perlakuan kurang manusiawi atau terjerat masalah hukum atau dilecehkan seperti iklan RoboVac Malaysia yang menawarkan alat-alat pembersih lantai dan kolam renang, dengan tulisan besar "Fire your Indonesian maid now!" (pecat pembantu Indonesia anda sekarang!).

Menurut Marwan, memilih program transmigrasi adalah langkah tepat dalam meraih masa depan yang lebih baik dengan dibuktikan dari fakta-fakta keberhasilan program transmigrasi selama ini yang telah mampu menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan bagi sekitar 2,2 juta keluarga atau sekitar 8,8 juta transmigran.

Program transmigrasi juga berhasil membentuk 1.168 desa, 385 kecamatan, dan 104 kabupaten atau kota baru. Bahkan, dua ibu kota provinsi di Indonesia berasal dari unit permukiman transmigrasi, seperti Mamuju ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat, dan Tanjung Salor atau Bulungan ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara.

"Ayo ikut transmigrasi saja, tidak perlu cari kerja ke luar negeri yang banyak masalah itu. Menjadi transmigran langsung dapat rumah, dapat biaya hidup setahun, dapat pelatihan kerja, modal kerja dan peralatan kerja, dapat lahan yang jika digarap dengan produktif bisa jadi sumber rejeki yang cukup untuk hidup layak dan sejahtera," ajak Marwan.




Pewarta: Indriani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015