Wellington (ANTARA News) - Dinas darurat menilai bahwa kerusakan terjadi setelah sebagian besar Selandia Baru diguncang oleh gempa dengan kekuatan 6,2 pada Skala Richter, yang mengguncang bagian timur-laut South Island pada Jumat (23/4).

Dinas pemantau pemerintah, GeoNet, mengatakan gempa bumi tersebut mengguncang wilayah itu pada pukul 15.36 waktu setempat (10.36 WIB) dan berpusat 35 kilometer di sebelah tenggara Desa St. Arnaud dengan kedalaman 52 kilometer.

Lembaga itu mengubah catatan awal 6,2 menjadi 6,3 dan menggambarkan kekuatan gempa bumi tersebut sebagai kuat.

Kemudian tiga gempa susulan telah dilaporkan, dengan kekuatan dari 3,5 sampai 3,8 pada Skala Richter.

Guncangan utama berlangsung selama sekitar 20 detik dan terasa di seluruh kepulauan North dan South, kata Xinhua di Jakarta, Jumat siang.

Winston Gray, Wali Kota Kaikoura, di dekat pusat gempa memberitahU Radio Selandia Baru bahwa staf dewan berlarian ke luar gedung ketika mereka menyadari gempa itu bertambah kuat.

"Yah, mulanya, kami bangun di lantai dua dan merasakan sedikit gerakan, kami kira, Tak apa-apa .... Jadi kami cuma duduk di kursi, lalu terjadi lah --buat saya, itu adalah gerakan berputar, sangat kuat, sangat kencang," kata Gray.

Warga Kaikoura telah menelepon dewan dan melaporkan kerusakan kecil, katanya.

Layanan kereta di selurh South Island dan layanan kereta kota di seluruh Ibu Kota Selandia Baru, Wellington, telah dihentikan menunggu pemeriksaan keselamatan, kata Radio Selandia Baru.

Gempa bumi itu terjadi di dekat pusat gempa dengan kekuatan 5,1 pada Skala Richter yang mengguncang tepat di sebelah timur Kota Kecil Seddon di South Island pada Kamis (23/4).

Tak ada laporan mengenai korban cedera atau kerusakan besar akibat gempa pada Kamis.

Seddon diguncang oleh serangkaian gempa pada penghujung 2013, yang paling berukuran 6,6 pada Skala Richter dan mengakibatkan kerusakan di kota tersebut.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015