Lebak (ANTARA News) - Jasad korban tenggelam di sekitar Pantai Pulau Manuk, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (27/6), akhirnya ditemukan nelayan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

"Korban yang ketahui bernama Suheri (18) warga Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak itu sudah diambil oleh keluarganya," kata Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Provinsi Banten Ade Irvin di Lebak, Kamis.

Pencarian mayat Suheri melibatkan Balawista, BPBD, Polairud, SAR dan nelayan. Suheri tenggelam diterjang ombak di sekitar Pantai Pulau Manuk.

Pencarian sempat dihentikan karena cuaca membahayakan yakni gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan.

Namun, seorang nelayan bernama Suma (50) menemukan Suheri dalam kondisi meninggal dunia.

Penemuan jasad korban itu pukul 09.30 WIB di Pantai Karang Handap yang tidak jauh dengan Pantai Pulo Manuk.

Kondisi tubuh Suheri sangat mengenaskan karena terdapat bekas luka di bagian pelipis kanan.

Sedangkan, bagian wajah dan badan sudah menggembung karena banyak kemasukan air laut.

"Kami minta pengunjung wisata Pantai Lebak agar waspada dan hati-hati karena terkadang secara tiba-tiba datang gelombang tinggi sehingga pengunjung jika melakukan aktivitas melaut bisa terjadi kecelakaan laut," ujarnya menjelaskan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengimbau wisatawan tidak berenang di perairan Pantai Selatan Lebak untuk menghindari kecelakaan laut.

Berdasarkan laporan dari BMKG Banten selama sepekan ke depan cuaca di pesisir pantai selatan Lebak memburuk karena ada tekanan rendah di perairan Samudra Hindia.

Saat ini, kondisi pantai selatan berbahaya jika digunakan untuk berenang.

"Kami minta wisatawan dapat mematuhi peringatan dan imbauan ini karena khawatir mereka tersapu gelombang tinggi," katanya.

(U.KR-MSR/K007)

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017