Banyak masjid yang disusupi aliran radikal, baik oleh kelompok maupun perseorangan. Nah, di situlah tugas Ansor untuk menata dan membersihkannya
Surabaya (ANTARA News) - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya siap mengajak bekas anggota Hizbut Tahrir Indonesia untuk bergabung dengan Nahdlatul Ulama.

"Kami akan rangkul mereka dan mengajaknya bergabung, kemudian diberi bekal serta ilmu sesuai Islam dan cinta Tanah Air," ujar Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya HM. Faridz Afif kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, langkah yang harus dilakukan adalah dengan mendekati dan merangkul, serta kemudian memberikan wawasan agar ke depan bisa berubah.

Pendekatan, kata dia, dimulai dari dalam kampus yang dinilainya masih banyak eks anggota HTI berorganisasi, yakni dengan mendorong PAC-PAC GP Ansor mengawalnya.

"Seperti di UIN Sunan Ampel maka PAC Wonocolo turun menjaga agar kampus tidak ada anggota ormas yang telah resmi dibubarkan, begitu juga PAC Sukolilo untuk ITS Surabaya dan kampus-kampus lain," kata Faridz.

Upaya itu adalah program terdekat yang dilakukan GP Ansor Surabaya usai menerima surat keputusan tentang pengesahan susunan pengurus periode 2017-2021 dari Pimpinan Pusat GP Ansor yang ditandatangani ketua umum PP GP Ansor Yaqut Cholil dan Sekjen Abdul Rachman.

Program lainnya adalah mengumandangkan amaliyah NU di Surabaya, salah satunya menata kembali masjid-masjid di Surabaya yang sempat ditempati sejumlah kelompok tertentu, khususnya yang mengalirkan paham radikalisme.

"Banyak masjid yang disusupi aliran radikal, baik oleh kelompok maupun perseorangan. Nah, di situlah tugas Ansor untuk menata dan membersihkannya, sekaligus mengajarkan cinta Pancasila dan NKRI," kata Faridz.


Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017