Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Minggu sore di kediaman pribadi Puri Cikeas Bogor menerima sekitar 20 warga korban Lumpur PT Lapindo Brantas di Sidoarjo. Rombongan warga Sidoarjo tersebut dipimpin oleh budayawan Emha Ainun Najib yang merupakan wakil dari 11.000 kepala keluarga yang rumah dan tanahnya terendam lumpur sejak 29 Mei tahun lalu. Salah seorang warga yang ikut dalam pertemuan itu Chairul Yuda mengatakan mereka berasal dari lima desa di Sidoarjo yaitu Jatirejo, Siring, Reno Kenongo, Kedung Bendo dan Kali Tengah serta warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera(TAS) . "Kami datang mewakili 94 persen dari 11 ribu KK yang menjadi korban Lumpur Lapindo, kami juga membawa surat resmi untuk mewakili warga menemui Presiden Yudhoyono," kata Chairul. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, warga menyampaikan persoalan proses pembayaran ganti rugi oleh PT Lapindo yang sangat lamban karena hingga saat ini baru sekitar 300 kavling berupa sawah atau pekarangan kosong bersertifikat yang diberikan ganti rugi oleh Lapindo. Sementara sebagian besar warga yang rumah dan tanahnya terendam lumpur belum juga diberi ganti rugi meskipun sudah memenuhi persyaratan administrasi yang diminta Lapindo Brantas seperti tanda tangan Bupati Sidoarjo Wim Hendrarso . "Persyaratan yang diminta Lapindo sudah tidak masuk akal, karena tanda tangan Bupati saja mereka tolak, jadi tidak ada jalan lain yang bisa menekan mereka kecuali kewenangan Presiden Yudhoyono," kata dia. Chairul juga menceritakan penderitaan yang dialami warga sekitar sumur pemboran PT Lapindo itu yang sejak Mei tahun 2006 harus mengungsi bahkan kehilangan mata pencaharian akibat semburan lumpur tersebut. Mendengar cerita dan penjelasan warga korban lumpur Presiden Yudhoyono terlihat amat kecewa karena merasa informasi yang diterimanya terima tidak seimbang dengan kenyataan yang terjadi dan dialami oleh warga sampai saat ini. "Presiden terlihat sangat kecewa dan sangat tanggap dan menyatakan akan segera melakukan peninjauan langsung ke lokasi di Sidoarjo pada Senin besok sekitar pukul 14.00 WIB," katanya. Chairul juga menjelaskan Presiden terlihat sangat terharu melihat nasib warga korban lumpur yang sampai saat ini juga belum terselesaikan masalahnya. Menurut dia, Presiden mengatakan bahwa dirinya juga orang kecil dan sangat mengerti akan penderitaan warga dan akan berusaha sebaik mungkin untuk menuntaskannya. Dalam kesempatan itu Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Meneg BUMN Sofyan Djalil. Belum diketahui informasi mengenai jadwal resmi Presiden Yudhoyono untuk Senin besok apakah benar akan melakukan kunjungan ke Sidoarjo.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007