Jakarta, 21/3 (ANTARA News) - Program Universitas Membangun Desa (UMD) yang dilakukan oleh empat perguruan tinggi melalui pengoptimalan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) diakui membantu desa menjadi lebih maju.

Salah satu hasil yang dirasakan dijelaskan oleh Kepala Puskesmas Parangloe di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Faisal Azwar di Jakarta, Kamis, mengatakan UMD yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin sangat membantu dalam menjalankan program peningkatan kesehatan ibu dan anak.

"Kegiatan yang dilakukan mahasiswa bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan, yang kedua membantu membuat basis data," kata Faisal.

Dia menjelaskan mahasiswa UIN Alauddin Makassar dalam program UMD membantu meningkatkan pelayanan kesehatan di daerahnya.

"Berkat UMD di daerah dibuat Puskesmas Pembantu bahkan dialokasikan biaya dan tempatnya dihibahkan dari pemerintah daerah, posyandu juga bertambah," kata dia.

Sementara di salah satu desa di Bondowoso Jawa Timur, yaitu Desa Glingseran Kecamatan Wringin, program UMD membuat desa yang tadinya dianggap terisolir menjadi sebuah desa wisata.

Kepala Desa Glingseran Sulaedi mengakui sangat terbantu dengan datangnya mahasiswa Universitas Jember yang membuat Desa Glingseran menjadi desa wisata.

Bahkan, muncul aktivitas ekonomi di Desa Glingseran setelah menjadi desa wisata yang sebelumnya tidak ada warung sama sekali.

Sedangkan upaya UMD yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Ar-Raniry Aceh di salah satu desa di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, ialah melakukan pemberdayaan perempuan dengan memberikan pelatihan kepada para ibu untuk membuat kerajinan tangan dari eceng gondok dan limbah plastik yang bisa dijual.

Perwakilan kelompok usaha perempuan di Desa Peulanteu Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat Syafiah mengakui saat ini kelompok usaha di desanya mendapat dana dari pemerintah daerah sebesar Rp150 juta untuk pengembangan usaha.

Kegiatan UMD yang diprakarsai oleh Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (Kompak) dengan dukungan dari Pemerintah Australia tersebut telah berjalan sejak 2016 dan bekerja sama dengan empat perguruan tinggi yaitu UIN Ar-Raniry Aceh, Universitas Jember, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, dan UIN Alauddin Makassar.

Unit Manager Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia Kedutaan Besar Australia Astrid Kartika mengatakan program UMD merupakan salah satu hasil dari berbagai kerja sama antara Indonesia dan Australia untuk memperkuat implementasi Undang-Undang Desa.

Astrid menjelaskan UMD memanfaatkan potensi sumber daya dari program yang sudah ada di perguruan tinggi, yaitu KKN, untuk mengoptimalkan dan memberikan dampak pembangunan di desa.

Kegiatan UMD diharapkan dapat menjadi model inovatif dalam rangka optimalisasi KKN atau program sejenis dalam membangun desa dengan melibatkan berbagai pihak, terutama perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018