Jakarta (ANTARA News) - Ketua Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) Ratna Sarumpaet bersama perwakilan masyarakat dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Jumat, untuk meminta penjelasan mengenai penanganan kasus korupsi dalam pengadaan KTP elektronik.

"Saya di sini memfasilitasi kawan-kawan dari Jawa Tengah dari 35 kabupaten. Kedatangan mereka ke sini sebenarnya hanya ingin meminta kepastian tentang kedudukan kasusnya Ganjar Pranowo karena mereka akan berhadapan dengan kotak suara, TPS, di mana ada Pak Ganjar kan," kata Ratna.

Ratna mengatakan bahwa dia diterima di bagian Hubungan Masyarakat KPK, namun tidak bertemu dengan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

"Ya karena bukan juru bicaranya, hambatannya tetap tidak bisa memberikan jawaban yang clear (jelas) pada kami. Jadi, jawabannya menurut saya normatif," ucap Ratna.

Ratna menegaskan bahwa dia bukan bagian dari tim sukses salah satu peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah 2018.

"Kan seharusnya dicek di KPU. Saya ini tidak tim suksesnya siapa-siapa," katanya.

Dia juga membantah membantah bahwa perwakilan masyarakat Jawa Tengah yang datang bersamanya merupakan orang-orang bayaran.

"Ya tidak lah, bagaimana namanya fitnah ya sudah silakan aja. Cuma ya kasihan saja mereka ini datang jauh-jauh ke sini difitnah begitu ya, jangan. Kalau saya difitnah, katanya saya cari proyek, ya terserah, tetapi jangan mereka yang susah-susah datang jauh mencari keadilan. Kalau saya sudah biasa difitnah," tuturnya.
 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018