Mekkah (ANTARA News) - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin mengingatkan soal dua tanggung jawab NU bagi lingkungan sekitarnya.

"Paling tidak ada dua tanggung jawab NU, tanggung jawab keumatan dan bernegara," kata Ma'ruf pada acara Silaturahim Nahdlatul Ulama Sedunia ke-17 di Jarwal, Mekkah, Sabtu.

Dalam bidang keumatan, dia mengatakan NU harus bisa berperan bagi umat untuk melindungi mereka dari paparan akidah menyimpang.

NU, kata dia, memiliki tanggung jawab dengan segala kemampuannya menjaga Islam ahlussunnah wal jamaah untuk umat.

"Ada yang 'ngaku-ngaku' ahlusunnah tapi bilang Kiai Hasyim itu sesat, nah itu tidak sesuai sebagaimana kitab-kitab yang dipegang oleh NU," kata dia.

Dalam aspek keumatan, Ma'ruf mengatakan NU harus bisa meningkatkan kualitas umat, baik dari pendidikan, ekonomi dan hal terkait lainnya.

Kedua, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu mengatakan NU punya tanggung jawab kenegaraan sehingga harus terus berperan.

"NU menjaga negara ini. Negara yang sudah kita sepakati. Dulu Kiai Hasyim Asyari membela negara ini melalui fatwa yang terkenal yakni fatwa jihad," kata dia.

Karena negara sudah diperjuangkan, Ma'ruf mengajak warga Nahdliyin untuk meneruskan perjuangan itu dengan menjaga Indonesia dari pemikiran yang menyimpang dari kesepakatan sebagai bangsa.

Islam di Indonesia, kata dia, Islam yang utuh dan memiliki kesepakatan (Islam mitsab). Sementara negara lain seperti Arab Saudi menerapkan Islam kaffah.

"Kesepakatan kita Indonesia merupakan pemerintahan yang republik. Kalau itu khilafah atau keamiran, itu ditolak bukan karena mereka Islami, tapi bertentangan dengan kesepakatan," katanya.

Baca juga: Warga Nahdliyin Gelar Silaturahmi di Arab Saudi

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Ma`ruf Amin ajak NU berdoa untuk Indonesia

 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018