Indramayu (ANTARA News) - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, malakukan penelitian dan pemetaan mikrozonasi potensi bencana guncangan tanah di Desa Sukaperna, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

"Kami melakukan pemetaan mikrozonasi di Desa Sikaperna, karena wilayah ini rawan bencana dan juga merupakan lokasi terjadinya semburan gas beberapa waktu lalu," kata Kepala Bidang Pemetaan, Pusat Survei Geologi, KESDM, Sinung Baskoro di Indramayu, Senin.

Baskoro mengatakan Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang secara geologis ditutupi oleh batuan berumur kuarter yang relatif muda dan bersifat lepas, terdiri dari pasir, kerikil yang sangat rentan terhadap bahaya guncangan tanah akibat gempa.

Karena pada wilayah tersebut diduga dilalui oleh patahan-patahan aktif yang sulit diidentifikasikan, sebab tertutupi oleh endapan kuarter.

Dia menjelaskan manfaat dari pemetaan mikrozonasi, agar pemangku kebijakan dam masyarakat bisa mengetahui zona-zona yang aman untuk pembangunan dan hunian.

"Peta yang dihasilkan diharapkan akan menjadi pedoman bagi pemanfaatan lahan oleh masyarakat, pemerintah dan lainnya. Selain itu kami juga memberikan gambaran bagi pengusahaan minyak dan gas bumi dalam mengetahui kondisi permukaan di wilayah tersebut," lanjutnya.

Dengan adanya pengetahun tersebut lanjut Baskoro, masyarakat bisa terhindar dari bahaya yang ditumbulkan oleh ketidak pahaman dan bisa melakukan tindakan lebih cepat ketika terjadi semburan gas beberapa waktu lalu.

Baca juga: Semburan Gas Liar Kembali Ditemukan di Indramayu

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018