Anak-anak harus mulai dipersiapkan agar tangguh dalam bidang apapun
Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta warga siap menghadapi persaingan ekonomi global pada 2020.

Menurut dia, di Surabaya, Minggu, jika warga Kota Pahlawan tidak mempersiapkan mulai dari sekarang, maka hal ini akan bisa menjadi sebuah bencana demografi.

"Karena itu, anak-anak harus mulai dipersiapkan agar tangguh dalam bidang apapun. Jadi, terhadap kualitas produk, mental, cara berkomunikasi dan terhadap macam apapun, harus siap," kata Risma.

Ia mengatakan, sejak 2010, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan berbagai program perkuatan ekonomi dalam menghadapi persaingan global, salah satunya Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda.

"Saya ingin anak-anak kita bisa berhasil, tidak tergantung dengan orang lain. Bisa menciptakan sebuah pekerjaan sendiri tanpa menggantungkan kepada orang lain," katanya.

Program pemberdayaan perempuan Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda Surabaya yang diinisiasi Pemkot Surabaya dinilai sukses membantu perekonomian warga Surabaya, sehingga mendapat apresiasi positif dari asosiasi internasional Global Entrepreneurship Network (GEN).

Hal ini disampaikan langsung oleh Associate Director GEN Sarolta Borzas saat mengunjungi acara Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda Surabaya di Kaza City Mall Surabaya, Sabtu (25/8).

Menurut dia, sejak digulirnya program tersebut, masyarakat sudah dikenalkan pada konsep go global, go digital dan go financial yakni bagaimana mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki usaha hingga ranah global dengan memanfaatkan teknologi digital.

Ia menilai program yang bertujuan memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya perempuan itu, adalah hal yang luar biasa.

Melalui program ini, lanjutnya, pemerintah kota bisa membangun kerja sama yang baik dengan berbagai pihak.

"Saya melihatnya ini adalah hal yang luar biasa. Melalui program ini, pemerintah kota bisa meningkatkan ekonomi masyarakatnya," katanya.

Bahkan, ia menilai program tersebut dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain yang berkunjung di kegiatan Startup Nations Summit (SNS) 2018 pada 16-17 November 2018.

Sarolta yang telah berkunjung ke berbagai negara tersebut mengakui  belum ada program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang pesertanya hampir 99 persen ibu-ibu rumah tangga.

"Ini bisa jadi contoh yang bagus bagi negara-negara lain, yang nanti akan berkunjung di Surabaya," ujarnya.

Baca juga: Risma paparkan keberhasilan Surabaya di Singapura

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018