Kairo, Mesir (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Liga Arab (AL) Ahmed Aboul-Gheit pada Sabtu (1/9) mencela keputusan AS untuk menghentikan pendanaan buat Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB bagi Pengungsi Palestina (UNRWA).

Kepala AL tersebut mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa keputsan AS itu kekurangan kesadaran mengenai tanggung-jawab dan nilai kemanusiaan.

Aboul-Gheit menganggap Washington bertanggung-jawab atas bahaya yang diperkirakan akan mempengaruhi sebanyak lima juta pengungsi Palestina, yang tergantung atas layanan yang diberikan oleh UNRWA, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam. Badan PBB itu terutama menyediakan perawatan kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan di dalam satu pernyataan resmi pada Jumat pagi bahwa "Amerika Serikat akan menghentikan semua pendanaan buat badan pengungsi Palestina di PBB".

Departemen tersebut menggambarkan UNRWA, yang menyediakan layanan kemanusiaan untuk lebih dari lima juta pengungsi Palestina di wilayah itu sebagai "cacat yang tak dapat ditebus".

Baca juga: PBB peringatkan program penyediaan bahan bakar buat Gaza kehabisan dana

Keputusan tersebut akan menambah parah masalah dan krisis yang telah dialami UNRWA dengan keprihatinan yang mendalam selama satu tahun belakangan, kata Aboul-Gheit.

Ia menyatakan pantulan negatif dari keputusan AS itu takkan terbatas pada pengungsi saja tapi juga akan mempengaruhi negara penampung, terutama Jordania dan Lebanon --yang sudah menampung sangat banyak pengungsi Suriah.

Aboul-Gheit mengatakan keputusan tersebut akan menambah rumit masalah di Timur Tengah dan takkan pernah memberi sumbangan bagi kestabilan wilayah itu.

UNRWA, yang dirintis oleh resolusi PBB 70 tahun lalu, menyediakan layanan buat pengungsi Palestina yang terdaftar di lima wilayahnya --yaitu Jordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza-- berupa layanan pendidikan, perawatan kesehatan, bantuan, layanan sosial, peningkatan kamp prasarana serta kredit mikro.

Editor: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018