Jakarta (ANTARA News) - Saat Anda melangkah ke luar bandara, Anda berisiko lebih tinggi terkena infeksi dan sakit dari biasanya.

Sakit saat liburan bisa menganggu perjalanan, sehingga penting bagi Anda untuk salah satunya teliti memilih menu makanan di lokasi Anda berlibur.

Makanan apa saja yang sebaiknya Anda hindari? Berikut lima diantaranya, seperti dilansir Medical Daily, (5/10):

1. Salad

Makanan mentah yang salah satunya ditemukan dalam salad bisa mengandung kontaminan dan mikroorganisme. Buah-buahan dan sayuran yang harus dikupas dulu seperti pisang, mangga dan lainnya lebih aman untuk Anda.

Sayuran berdaun hijau, berpotensi terkontaminasi bakteri jika tak dicuci bersih, belum lagi risiko kandungan pestisida, paparan tak higienis saat masih di kebun dan air yang sudah terkontaminasi zat berbahaya, bisa memperburuk masalah.

2. Kerang mentah

Cara paling aman memang memasak sendiri kerang yang Anda beli, bisa dengan mengukusnya selama 4-9 menit atau merebusnya 3-5 menit setelah kerang dibuka. Pastikan Anda membelinya di penjual yang terpercaya.

"Hindari tiram dan kerang mentah, yang berpotensi membuat Anda sakit dan berujung liburan Anda terganggu. Memasak kerang dengan benar bisa membunuh kuman-kuman penyebab sakit--jadi, jangan hindari semua seafood, cukup yang mentah saja," kata ahli diet dari Boston, Elizabeth Ward.


3. Minuman dingin

Tom Allwright, pemilik salah satu agen travel di Kolumbia mencatat adanya praktik penggunaan kembali air dalam bentuk es batu.

"Banyak restoran mencuci salad dengan air dari keran kotor dan menggunakan air yang sama untuk membuat es batu. Ini umum di Papua Nugini dan Afrika," kata dia.


4. Produk susu tak terpasteurisasi

Mengonsumsi produk susu bisa menjadi hal menantang di sejumlah negara bila Anda tak tahu produk itu sudah dipasteurisasi atau belum, Proses ini penting untuk memusnahkan salmonella, E.coli, listeri dan lainnya.

Menurut lembaga pangan dan obat-obatan di Amerika Serikat, produk yang tak dipasteurisasi berisiko 150 kali lebih besar menyebabkan penyakit bawaan makanan. Risiko terutama berlaku untuk susu dan keju lunak.


5. Daging hewan liar

Ini mengacu pada daging binatang hutan liar seperti kelelawar, monyet, gorila, simpanse, buaya, gajah, dan hewan pengerat dari negara-negara Afrika. Risiko kesehatan sebagian besar berkisar pada paparan darah atau cairan lain dari hewan yang terinfeksi.

Daging ini dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti Ebola dan Sindrom Pernafasan Akut Parah, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika.

Tahun lalu, bahkan warga Nigeria mendapat peringatakan untuk tidak memakan daging hewan buruan karena berisiko terkena penyakit menular yang disebabkan virus monkeypox.

Baca juga: Nigeria konfirmasi tiga kasus penyakit langka monkeypox
 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018