Palangka Raya (ANTARA News) - Spanduk Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden RI Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tidak terpasang di empat partai politik pendukung, yakni Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat, di Provinsi Kalimantan Tengah.

"Kami sangat menyayangkan bahwa dari empat parpol pendukung Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden RI (PAS) di Kalteng tidak ada satupun yang memasang spanduk maupun baliho gambar PAS," kata Ketua Tim Pemenangan Relawan Partai Idaman Kalimantan Tengah (Kalteng) Hamidan di Palangka Raya, Kamis.

Walaupun Idaman tidak lolos sebagai peserta pemilu, adanya koalisi Idaman dan PAN di tingkat pusat, tetap menjadi bagian dari tim pemenangan Prabowo-Sandi di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila" itu.

Ia juga menyadari lika-liku dukungan partai koalisi pendukung pasangan calon tersebut cukup dramatis, seakan-akan naik-turun dan kurang solid.

Hal itu dibuktikan dengan melihat di sejumlah kantor petinggi empat parpol pendukung di Kota Palangka Raya. Tidak ada satupun yang berani memasang spanduk maupun baliho pasangan Prabowo-Sandi.

Salah satu spanduk pasangan calon nomor urut 02 yang terpasang hanya di rumah pemenangan sukarelawan Partai Idaman Kalteng.

Namun spanduk maupun baliho dari pesaingnya Pasangan Calon Nomor Urut 01 Jokowi/Ma`ruf sudah terpasang di mana-mana.

"Hal ini menjadi sebuah pertayaan bagi kami yang hingga kini tetap konsisten dalam memberikan dukungan penuh bagi pasangan Prabowo-Sandi, khususnya di Kalteng," kata Hamidan.

Dia bukan bermaksud menjatuhkan empat parpol pendukung, melainkan ada keinginan semua partai pendukung maupun sukarelawan PAS di Kalteng bisa lebih solid lagi.

"Saya mengajak mari bersama-sama berjuang untuk kemenangan PAS di Kalteng, jangan takut ada intimidasi dari pihak lain," tegas Hamidan.
Baca juga: Komunitas alumni UI dukung Prabowo-Sandiaga
Baca juga: Rhoma Irama deklarasikan "Relawan Rhoma For PAS"
Baca juga: Artis pendukung Prabowo-Sandiaga mengedepankan kampanye menghibur

Pewarta: Kasriadi/Rony NT
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018