Jakarta (Antara) - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap Universitas Islam Bandung (Unisba) dapat mengembangkan riset tentang keislaman jalan tengah di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara.

"Harapan kita semua, di ulang tahun ke-60 dari Unisba ini, dapat menjadi bagian dari kemajuan bersama. Apalagi saya membaca bahwa Unisba akan masuk ASEAN. Tentu itu maknanya adalah bagaimana sebuah Unisba juga menjadi suatu kemajuan di ASEAN ini, khususnya Islam," kata Wapres JK saat memberikan orasi ilmiah di Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Bandung (Unisba) dalam rangka memperingati Milad ke-60, Sabtu.

Di antara 10 negara anggota ASEAN, ada tiga di antaranya yang memiliki penduduk mayoritas beragama Islam, yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.  Sementara penduduk negara-negara anggota ASEAN lainnya beragam.

Dengan kondisi demikian, maka penelitian terkait Islam jalan tengah di ASEAN akan bermanfaat untuk menjaga persatuan di tengah keberagaman penduduk negara-negara kawasan tersebut, kata Wapres JK.

"Di ASEAN ini ada tiga negara berpenduduk mayoritas Islam: Indonesia, Malaysia dan Brunei; lainnya minoritas. Tentu itu menjadi harapan bagaimana Unisba dapat menggelar upaya bersama negara-negara tersebut untuk mencapai kemajuan bersama," tambahnya.

Wapres mengatakan penelitian menjadi kunci penting bagi universitas dalam mengembangkan institusinya dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Oleh karena itu, penelitian dan kerja sama dengan universitas Islam di negara lain akan membantu mewujudkan Islam wasathiyah di kawasan Asean.

"Ilmu itu saling bertukar pikiran, dikelola dengan kebersamaan, dikelola dengan penelitian. Dan apabila ada penelitian bersama di antara negara-negara dengan universitas Islamnya, maka tentu kemajuan Islam itu akan cepat," ujar Jusuf Kalla.*


Baca juga: Wapres: Indonesia lebih damai dibanding negara Islam lain

Baca juga: Wapres hadiri Milad Unisba ke-60


 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018