Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan daya saing yang dimiliki oleh pasar rakyat memiliki potensi besar dibandingkan dengan pasar swalayan.
   
"Artinya secara daya saing pasar kita ini menang, tetapi memang jangan dibiarkan pasar ini kumuh dan becek, tidak rapi dan ini tugas dari kementerian, tugas pemerintah untuk memperbaiki dan juga tugas BUMD, swasta untuk menarik agar konsumen dan pembeli mau datang ke pasar," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri acara Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia Tahun 2018 di Hotel Aryaduta, Jakarta pada Rabu.
   
Menurut Presiden, daya saing pasar rakyat menang dari sisi harga jual produk.
   
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan temuannya saat meninjau harga-harga produk di pasar-pasar yang pernah dikunjunginya.
   
Dia menjelaskan harga beberapa produk sayur di Pasar Bogor, dan Pasar Lamongan setara yakni seikat bayam Rp2.000, dan seikat kangkung Rp2.000.
   
Sementara, dia menemukan harga seikat bayam, dan kangkung di pasar tradisional di Tanjung Karang, Provinsi Lampung lebih murah, yakni Rp1.500.
   
"Kemudian setelah itu saya masuk ke supermarket, masuk ke hypermarket. Kangkung dijual di sana Rp3.400, bayam dijual di sana kurang lebih harganya sama Rp3.500," ungkap Presiden.
   
Selain itu, Presiden juga meminta kementerian terkait serta Asparindo untuk dapat menyambungkan ekosistem online dengan pasar offline dan target pasar di masyarakat.
   
Kemudahan melalui pembayaran digital juga ditekankan Presiden dalam sambutannya.
   
Dengan ketersambungan tersebut, dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat mendapat produk pasar rakyat.
 
.


   
"Saya kira harus diintervensi, diberikan pelatihan sehingga betul-betul pasar rakyat betul-betul naik tingkat dan bisa bersaing. Dan nyatanya memang bisa bersaing dan kalau kita lihat dari sisi harganya tidak ada yang mengatakan tidak bisa," tegas Jokowi.
   
Pasar rakyat merupakan tempat berkumpulnya produk dan komoditas dari berbagai profesi seperti nelayan, pengrajin, maupun petani.
   
Mantan wali kota Solo itu menjelaskan agar dapat makin bersaing dengan supermarket maupun swalayan modern, pasar rakyat perlu berbenah agar tidak lagi sebagai pasar yang becek, dan tidak rapi.

Baca juga: Presiden arahkan pembangunan pasar rakyat saat peresmian Rakernas Asparindo 2018

(T.B019/

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018