Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dikelola dangan baik karena menjadi benteng ekonomi negara.
     
"BUMN bukan milik pemerintah yang berkuasa, BUMN tidak boleh diganggu dengan kepentingan politik," kata Sandiaga dalam diskusi Rabu Biru bertajuk "Selamatkan BUMN Sebagai Benteng Ekonomi Nasional" di Jakarta, Rabu.
     
Hal tersebut akan menjadi dampak buruk ke depannya karena hanya mementingkan segelintir golongan saja, katanya. "Kita harus pastikan BUMN itu adalah benteng ekonomi nasional kita. BUMN ini adalah alat tentunya tadi benar ini milik negara, bukan pemerintah atau kekuasaan," kata mantan Wagub DKI Jakarta.
   
Hal ini harus dipisahkan secara best practice governance harus betul-betul dikelola dengan terbaik dan dengan profesionalisme, katanya.
   
Dia mengatakan, seharusnya BUMN menjadi alat kesejahteraan masyarakat bukan justru malah menjadi beban. Hal tersebut karena tidak terlepas dari kepentingan politik yang selama ini mengintervensi BUMN.
     
"Rabu Biru ada singkatan baru: Rakyat Butuh Pemimpin Baru. Jangan ada alasan-alasan BUMN dikelola dan diintervensi kepentingan politik," kata Sandiaga.
     
Menurut dia, BUMN bisa menjadi alat negara untuk memastikan kesejahteraan rakyat jika tidak diintervensi kepentingan politik bisa membangun infrastrukutur yang terprogram, menjaga best practice dan corporate governance baik.
     
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. 
Baca juga: Sandiaga disarankan menginap dari kampung ke kampung
Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Uno tentang pemilih dalam DPT Pemilu 2019
Baca juga: BPN Prabowo-Sandi perbanyak basis pemenangan

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018