Pada dasarnya kami demokratis, menghargai perbedaan. Permintaan saya cuma jangan saling menjatuhkan
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tak memaksakan kadernya untuk memilih capres-cawapres yang diinginkannya di Pemilu Presiden 2019.

Yusril di sela acara pembekalan ratusan calon legislatif DPR RI Partai Bulan Bintang di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu, memahami dinamika yang berkembang terkait kabar dukungan pribadinya kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 
 
Ia menegaskan akan bersikap terbuka apabila nantinya ada kader yang memutuskan berbeda pilihan.
 
"Keputusan finalnya nanti pada rakernas yang akan kami gelar pada Januari. Di sana nanti kami umumkan secara resmi kemana arah dukungan PBB," kata Yusril dalam siaran persnya. 
 
Baca juga: Yusril: PBB tentukan arah dukungan setelah Rakornas

Yusril menegaskan, pihaknya akan berupaya mendorong kader termasuk para caleg untuk mendukung apapun keputusan rakernas. 
 
Namun demikian, tidak akan melarang jika nantinya ada kader atau caleg yang ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden dan cawapres yang berbeda dengan keputusan rakernas.
 
"Pada dasarnya kami demokratis, menghargai perbedaan. Permintaan saya cuma jangan saling menjatuhkan. Jangan saling menjelekkan yang berakibat PBB jadi terpecah belah," kata Yusril.
 
Siapapun presiden pilihan, Yusril lebih menekankan kepada para kader khususnya caleg untuk fokus memenangkan suara di daerah pemilihan masing-masing agar target suara PBB terpenuhi yakni sebesar 6 persen suara nasional serta keterwakilan di DPR RI.
 
"Saya harap soal capres tidak perlu berpolemik. Kita dorong caleg untuk meraih suara sebanyak-banyaknya di dapilnya. Mau Jokowi menang atau Prabowo menang, yang penting umat Islam dan PBB berjaya. Kita berjuang habis-habisan untuk partai kembali berjaya. Kepada masyarakat yang punya hak pilih, saya mohon juga agar tetap memilih PBB di pemilu nanti," ucapnya.

Baca juga: Yusril tegaskan bersinergi dengan Direktorat Hukum TKN

Baca juga: PBB: Gerindra 'kebakaran jenggot' lihat manuver Yusril

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018