Ankara, Turki (ANTARA News) - Turki akan terus mendukung Pakistan hari ini dan besok, seperti yang dilakukannya kemarin," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (4/1).

Erdogan mengatakan dalam taklimat bersama dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di kompleks kepresidenan di Ibu Kota Turki, Ankara, "Saudara Turki, Pakistan, juga mempunyai solidaritas kuat buat Ankara."

Erdogan memuji putusan Mahkamah Agung Pakistan baru-baru ini untuk menyatakan Organisasi Teroris Fetullah (FETO) sebagai kelompok teror.

"Deklarasi FETO sebagai kelompok teroris oleh Mahkamah Agung di Pakistan dan penyerahan sekolah kepada Yayasan Maarif kami ... Ini adalah langkah yang disambut baik," ia menambahkan.

Turki mendirikan Yayasan Maarif pada 2016 untuk mengemban tugas administrasi sekolah di luar negeri yang berkaitan dengan FETO. Turki juga mendirikan lebih banyak sekolah dan pusat pendidikan di luar negeri.

FETO dan pemimpinnya, yang berpusat di AS, Fetullah Gulen, dianggap mendalangi kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016 di Turki, yang menewaskan 251 orang dan melukai hampir 2.200 orang lagi.

Ankara juga menuduh FETO berada di belakang kegiatan lama untuk menggulingkan negara melalui penyusupan ke berbagai lembaga Turki, termasuk militer, polisi dan lembaga pendidikan tinggi.

FETO memiliki banyak cabang di luar, termasuk sekolah swasta yang berfungsi sebagai aliran dana buat kelompok teror tersebut.

Erdogan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu, mengumumkan bahwa pertemuan tiga-pihak antara Turki, Pakistan dan Afghanistan akan diselenggarakan di Istanbul, setelah pemilihan umum daerah Turki pada 31 Maret.

Sementara itu, Khan mengatakan Pakistan sudah membantu dialog antara Taliban dan AS, tapi upaya yang jauh lebih kuat dari semua pihak terkait serta negara tetangga diperlukan.

"Saya sangat mengharapkan pertemuan puncak nanti di Istanbul, tempat kami berharap Afghanistan, Pakistan dan Turki akan mampu membantu proses perdamaian," katanya.

Mengenai hubungan Turki-Pakistan, Khan mengatakan generasi kakeknya, yang saat itu di India, mengumpulkan dana guna membantu Turki dalam perang kemerdekaannya.

Ia menyatakan kegiatan tersebut berlangsung dari generasi-ke-generasi, mulai dari kakeknya sampai ayahnya dan Khan sendiri. Ia merujuk kepada hubungan Pakistan dengan Turki.

"Kerja sama, cinta dan hubungan antara Pakistan dan Turki sejak dulu sudah ada. Saya ingin menekankan bahwa kami ingin membawa hubungan ini ke tingkat yang jauh lebih tinggi," kata Khan.

Perdana menteri Pakistan tersebut mengatakan itu sebabnya mengapa ia datang ke Turki dengan membawa satu delegasi kuat, termasuk para menteri.

Ia menyatakan Pakistan dan Turki sama-sama menghadapi ancaman keamanan dan Pakistan ingin meningkatkan hubungan dengan Turki dalam setiap bidang.

Baca juga: Turki, Pakistan teken kontrak jual-beli kapal perang, pesawat latih


Editor: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019