Pengajuan bantuan EWS tersebut ditujukan kepada BPBD Provinsi Jateng yang memang tahun ini memiliki anggaran untuk pengadaan alat tersebut
Jepara, Jateng (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mengajukan bantuan 10 alat sistem peringatan dini (early warning system/EWS) untuk memantau sejumlah daerah yang kondisinya rawan tanah longsor.

"Pengajuan bantuan EWS tersebut ditujukan kepada BPBD Provinsi Jateng yang memang tahun ini memiliki anggaran untuk pengadaan alat tersebut," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Jepara, Arwin Nor Isdiyanto di Jepara, Kamis.

Sebetulnya, kata dia, tawaran dari BPBD Provinsi Jateng ada tiga, namun karena Kabupaten Jepara memiliki sejumlah daerah yang rawan tanah longsor, maka diajukan bantuan EWS.

Ia mengemukakan bahwa 10 EWS tersebut rencananya ditempatkan di beberapa titik yang tersebar di empat kecamatan, di antaranya Kecamatan Keling lima titik, Pakisaji dan Batealit, masing-masing dua titik, serta Mayong satu titik.

Ia mencontohkan di Desa Kunir, Kecamatan Keling yang pekan ini mengalami tanah longsor juga akan dipasangi EWS tersebut.

"Mudah-mudahan tahun ini alat tersebut diperoleh sehingga bisa segera dipasang di daerah rawan tanah longsor," ujar dia.

Daerah di Kecamatan Batealit, seperti Dukuh Segoro Lebu dan Swengen terjadi tanah longsor pada 2015, sedangkan Desa Bungu, Kecamatan Mayong pada 2014 juga pernah terjadi longsor mengakibatkan dua rumah warga rusak. 

Tersedianya alat tersebut, kata dia, untuk memantau pergerakan tanah yang bisa memicu longsor.

"Setidaknya, tahun 2020 kami bisa memantau lebih awal untuk daerah yang terjadi pergerakan tanah sehingga bisa diambil langkah-langkah antisipasi," demikian Arwin Nor Isdiyanto.

Baca juga: Tanah longsor landa Kabupaten Jepara Jateng

Baca juga: 397 rumah rusak akibat banjir-longsor di Jepara

Baca juga: Terdampak longsor, rumah warga di Jepara-Jateng direlokasi

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019