Jakarta (ANTARA News) -- Anak usaha PT Eagle High Plantations Tbk (EHP), yakni PT Manunggal Adi Jaya (MAJ), berhasil meraih sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Penyerahan sertifikat ISPO untuk PT MAJ ini dilaksanakan bersamaan dengan acara International Conference and Expo ISPO 2019 di Jakarta.
 
“EHP akan meneruskan program sertifikasi ISPO untuk anak perusahaan sebagai kelanjutan pelaksanaan komitmen EHP terhadap penerapan standar pengelolaan usaha perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek sosial, lingkungan dan usaha secara berimbang. Hal ini sudah tertuang dalam peta jalan (road map) EHP,” kata Deddy Setiadi, Corporate Affairs Director PT EHP, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (28/3/2019, setelah sehari sebelumnya, ia menerima sertifikat ISPO, di Jakarta, Rabu.

Penerapan standar pengelolaan operasional yang berkelanjutan ini antara lain dapat meningkatkan tingkat produktivitas tandan buah segar (TBS) dan CPO, menjamin rantai pasok TBS, menjaga kualitas lingkungan hidup, hingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sekitar usaha perkebunan.

Deddy menjelaskan, penerapan kegiatan usaha yang berkelanjutan berbasis ISPO ini sekaligus untuk mendukung tercapainya 12 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang telah ditetapkan PBB.

“Oleh karena itu EHP terus melanjutkan program sertifikasi ISPO ini bagi seluruh anak usaha yang saat ini sedang berlangsung baik proses pendataan hingga verifikasi dan audit dari lembaga sertifikasi ISPO,” katanya.

Sebelumnya, anak usaha EHP yang telah meraih ISPO adalah PT Jaya Mandiri Sukses, PT Pesonalintas Surasejati, PT Bumilanggeng Perdanatrada, PT Surya Tunggal Perkasa, dan PT EHP sendiri yang telah lebih dulu berhasil meraih sertifikat ISPO pada beberapa tahun lalu.

Sebagaimana diketahui, program sertifikasi ISPO merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015. ISPO sebagai suatu standar produksi minyak sawit yang sustainable (berkelanjutan) mewajibkan perusahaan agar melaksanakan praktek-prektek terbaik diantaranya dalam hal pengelolaan lingkungan dan areal konservasi, tanggung jawab sosial, kepatuhan terhadap peraturan perundangan serta  kelayakan ekonomi jangka panjang. Untuk menilai kepatuhan perusahaan terhadap Prinsip dan Indikator ISPO akan dilakukan oleh certification body / CB (lembaga sertifikasi) yang telah terakreditasi.

Dengan standarisasi melalui sertifikat ISPO ini, diharapkan perkebunan kelapa sawit selalu menerapkan praktek tata kelola yang baik dan berkelanjutan guna menunjukkan tata kelola industri kelapa sawit secara positif dan sekaligus membuktikan bahwa Indonesia mampu menghasilkan minyak kelapa sawit yang lestari.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019