Sidoarjo (ANTARA) - Dalam hitungan minggu, Umat muslim di dunia akan menyambut hari kemenangan, termasuk di Indonesia. Mereka akan berbondong-bondong untuk pulang ke kampung halaman guna berlebaran.

Sebuah tradisi yang hanya ada di Indonesia, mudik Lebaran. Kurang Afdol rasanya kalau belum pulang ke kampung halaman, bertemu dengan orang kesayangan saat Idul Fitri.

Untuk menunjang keinginan mudik Lebaran itu semua, tentunya diperlukan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Sarana transportasi udara misalnya, saat ini sudah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan untuk membantu masyarakat yang ingin bertemu sanak keluarga mereka.

Alih-alih sebagai sarana transportasi paling mahal pun tetap dibeli oleh masyarakat sekadar untuk bersua dengan keluarga.

Pun demikian dengan Bandara Internasional Juanda Surabaya, yang notabenenya sebagai terminal utama Internasional di Jawa Timur, juga harus bebenah untuk menunjang kelancaran arus mudik Lebaran 2019.

Salah satunya adalah penerbangan tambahan, dari pihak maskapai penerbangan baik itu tujuan domestik atau juga tujuan internasional.

Dari data yang masuk, sedikitnya sudah ada pengajuan sebanyak 568 penerbangan dari pihak maskapai selama pelaksanaan Lebaran 2019, baik tujuan domestik maupun internasional.

Dari jumlah itu, di antaranya sebanyak 32 penerbangan untuk tujuan Singapura dan 6 penerbangan tujuan Kuala Lumpur.

Sedangkan untuk penerbangan domestik permintaan penerbangan tambahan datang dan pergi di antaranya 152 penerbangan tujuan Balikpapan, 100 penerbangan tujuan Banjarmasin, 80 penerbangan tujuan Samarinda.

Selain itu, juga ada sebanyak 78 penerbangan tujuan Denpasar, 40 penerbangan tujuan Palangkaraya, 40 penerbangan tujuan Batam, dan 40 penerbangan tujuan Pontianak.

Adapun maskapai yang telah mengajukan penerbangan tambahan sampai saat ini yaitu JetStar dan Malaysia Airlines untuk penerbangan internasional.

Sedangkan untuk penerbangan domestik, yaitu Air Asia, Lion Air, Batik Air dan Sriwijaya Air.

Tak hanya penambahan penerbangan yang menjadi konsentrasi selama pelaksanaan arus mudik di Bandara Juanda.

Guna memanjakan calon penumpang, bandara terbesar di Jatim ini juga membagikan sebanyak 1.200 takjil yang diberikan kepada calon penumpang yang ada di bandara setempat.

"Takjil yang diberikan itu dibagi untuk Terminal 1 dan juga Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya," kata Legal and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Juanda Yuristo beberapa waktu yang lalu.


Beroperasi 24 jam

Bepergian dengan sarana angkutan penerbangan memang lebih cepat dibandingkan dengan sarana transportasi manapun saat ini. Itu pula salah satunya yang menjadikan sarana transportasi udara ini masih menjadi salah satu pilihan bagi mereka yang berasal dari kalangan menengah atas.

Tidak dipungkiri, jika jasa angkutan udara masih menjadi salah satu favorit karena kecepatan waktu tempuh dari satu tujuan ke tujuan yang lain.

Kondisi inilah yang menjadikan Bandara Internasional Juanda Surabaya memilih untuk beroperasi selama 24 jam dalam rangka menyambut lebaran.

Pengoperasian bandara selama 24 jam itu tentu bukan tanpa alasan dan penghitungan yang cermat. Karena pihak bandara memilih akan mengoperasikan bandara selama 24 jam mulai berlaku sejak H minus 7 Lebaran yaitu tanggal 29 Mei 2019 hingga H plus 7 atau 13 Juni 2019.

"Hal itu sesuai dengan pembukaan Posko Monitoring Angkutan Mudik Lebaran 2019 yang akan dilaksanakan selama 16 hari sejak H minus 7 sampai dengan H plus 7," kata Legal and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Juanda Yuristo.

Pihak bandara memprediksikan jika pada tanggal-tanggal tersebut akan terjadi puncak penumpukan calon penumpang yang menggunakan angkutan udara ini.

Guna menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan Bandara Juanda juga dilakukan kordinasi antarpemangku kepentingan yang ada di dalam bandara.

Seperti dengan tahun-tahun sebelumnya, ada ada pos komando yang di dalamnya berisi pemangku kepentingan seperti Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya, Lanudal Juanda, TNI AD, TNI AU, kepolisian, Airnav, Ground Handling, Airlines, BMKG serta Basarnas.

Posko ini secara khusus juga bertujuan untuk memonitor dan mencatat pergerakan angkutan udara lebaran dan melaporkannya kepada posko terpadu pusat.

Posko itu akan dibuka pada dua tempat yaitu di Terminal 1 dan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda.

Operasional Bandar Udara Internasional Juanda akan beroperasi 24 jam selama Lebaran Tahun 2019 sesuai dengan Instruksi Direktur Jendral Perhubungan Udara nomor : INST 02 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Angkutan Udara Lebaran Tahun 2019 (1440 H).

Fasilitas lainnya yang dihadirkan oleh Bandara Juanda untuk membantu calon penumpang adalah keberadaan 11 unit mesin cetak tiket mandiri atau "self check in kios" yang masing-masing tersedia di Terminal 1 dan juga di Terminal 2.

Beberapa fasilitas yang telah rampung dikerjakan untuk menambah kualitas layanan di Bandar Udara Internasional Juanda adalah relokasi area parkir kendaraan roda dua.

Saat ini, kapasitasnya dapat menampung 1.620 kendaraan untuk terminal 1 dan 1.404 kendaraan untuk terminal 2. Sedangkan untuk roda empat terdapat penambahan area parkir masing-masing untuk terminal 1 berkapasitas 1.960 kendaraan dan terminal 2 berkapasitas 1.183 kendaraan.

Upaya lain yang dilakukan oleh Bandara Internasional Juanda Surabaya untuk menyambut lebaran ini yaitu disediakan "flap barrier" sebanyak 8 unit masing-masing di Terminal 1 (T1) dan Terminal 2 (T2) untuk mempercepat proses antrian memasuki area ruang tunggu.

Bandara juga memiliki fasilitas toilet dengan gambar objek wisata Gunung Bromo dan Air Terjun Toran Madura, telah tersedia di area kedatangan Terminal 2 (T2) Bandar Udara Internasional Juanda.


Utamakan keselamatan

Dalam jalur transportasi, keamanan menjadi nomor satu dibandingkan dengan yang lainnya, termasuk juga jalur transportasi udara. Bandara Internasional Juanda Surabaya sangat menjunjung tinggi upaya keselamatan supaya penumpang bisa selamat sampai dengan tujuan.

Juanda terus meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan program 3S +1C (Safety Security, Services dan Compliance) pada segala aktivitas tak terkecuali saat arus mudik Lebaran Tahun 2019.

Peningkatan keselamatan penerbangan itu dilakukan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para penumpang yang menggunakan fasiltas di Bandara ini.

Petugas bandara terus meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan program 3S +1C.

Legal and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Juanda Yuristo berharap dengan adanya segala upaya yang sudah dilakukan itu bisa membantu masyarakat melaksanakan mudik lebaran dengan tenang dan selamat sampai dengan tempat tujuan.

"Semoga apa yang sudah kami siapkan ini bisa membantu masyarakat merayakan lebaran di kampung halaman masing-masing," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019