ZHU HAI CITY, Tiongkok--(Antara/BUSINESS WIRE)-- Pusat Kerjasama dan Promosi Teknologi Budidaya Laut Tiongkok-ASEAN dan Pusat Kerjasama di Bidang Sains dan Teknologi Rumput Laut Internasional yang dibentuk oleh Universitas Sun Yat-sen dan Universitas Samudera Tiongkok menyelenggarakan ajang Development of China-ASEAN Mariculture Industry Development Forum dan Seaweed Cooperation Workshop pada tanggal 17-18 Mei 2019 di Zhuhai, Tiongkok.

Event ini diikuti oleh 39 perwakilan internasional dari 28 lembaga dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan negara-negara ASEAN lainnya serta sejumlah organisasi internasional seperti Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), Jaringan Pendidikan Perikanan ASEAN (ASEAN-FEN), Jaringan Pusat Akuakultur Asia Pasifik (NACA), serta lebih dari 300 perwakilan dari 100 lembaga pendidikan, ilmiah, dan perusahaan di Tiongkok.

Berikut adalah jajaran perwakilan masing-masing negara: Indonesia - Asosiasi Rumput Laut Indonesia, Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor; Thailand - Universitas Pangeran Songkla; Filipina - Universitas Visayas Filipina, NACA; Malaysia - Universitas Malaya, Universitas Malaysia Terengganu; Kamboja - Pusat Riset dan Pengembangan Budidaya Laut, Departemen Pengembangan Akuakultur, Administrasi Perikanan; Tiongkok - Universitas Sun Yat-sen, Universitas Samudera Tiongkok. Di pertemuan ini, dibahas berbagai isu terkini seputar budidaya laut di Tiongkok dan ASEAN. Di ajang ini pun diumumkan 'Deklarasi Kerjasama Rumput Laut' yang berisi kesepakatan bersama untuk mempromosikan kerjasama Tiongkok-ASEAN di berbagai area seperti rumput laut, khususnya kerjasama pembangunan laboratorium, kerjasama sains dan teknologi, pelatihan SDM, demonstrasi teknologi, serta kerjasama industri.

Baca versi aslinya di businesswire.com: https://www.businesswire.com/news/home/20190520005867/en/

Kontak
Ocean University of China
YAHUI YU
mgbl_16@ouc.edu.cn

Sumber: Ocean University of China 

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019