Manokwari (ANTARA) - Kantor Imigrasi Manokwari, Papua Barat, diminta untuk mempermudah pelayanan pembuatan paspor bagi masyarakat di daerah tersebut.

Begitu pula pengurusan visa atau izin tinggal bagi warga asing baik yang hendak melakukan kunjungan wisata, investasi maupun izin tinggal lainya.

"Dibanding negara-negara lain pemohon pembuatan paspor Indonesia yang terendah. Hanya sekitar lima persen dari total jumlah penduduk, negara lain bisa mencapai 50 persen," kata Staf Ahli Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nugroho saat berkunjung ke Manokwari, Selasa.

Sebagai kantor yang berada daerah ibu kota provinsi, ia menekankan Kantor Imigrasi Manokwari, memberikan pelayanan secara detail dengan proses yang tidak berbelit-belit. Masyarakat harus mendapat kesan yang baik meskipun baru sekadar menginjakan kaki di halaman kantor.

"Deri depan pintu gerbang, paling tidak ada petunjuk tulisan 'in' dan 'out' atau keluar masuk kendaraan. Ini untuk memberikan kesan bahwa kantor punya ruang parkir yang diatur secara rapi," kata dia usai meresmikan ruang pelayanan Kantor Imigrasi Manokwari

Selanjutnya, saat masuk ke ruang pelayanan pemohon harus dilayani secara baik, ramah, dan tidak mengalami kebingunan terkait alur yang harus dilalui baik dalam pengurusan paspor maupun visa.

"Harus ada petugas 'costumer service', yang bisa berkomunikasi secara baik kepada pemohon. Dia harus menjadi pemandu yang baik agar pemohon merasa nyaman. Ingat bahwa tidak semua orang paham untuk mengurus paspor maupun visa," katanya.

Layananan yang baik dinilai bisa mendorong peningkatan jumlah pemohon di daerah ini.

"Di daerah lain seperti Jawa, Bali, Sumatera jumlah pemohon dalam satu hari bisa mencapai ribuan. Di sini baru berada di kisaran puluhan hingga ratusan," ujarnya.

Ia menambahkan, fasilitas khusus bagi penyandang distabilitas serta ibu menyusui pun harus dipersiapkan. Begitu pula kotak aduan dan uji kepuasan "costumer".

​​​​​"Sebaik apapun layanan yang kita berikan, pasti masih ada juga masyarakat yang belum puas. Maka kita butuh masukan, dan lebih baik lagi kalau itu dibuat dalam bentuk sistem elektronik," katanya.

Menurut Nugroho, antusiasme masyarakat dalam membuat paspor membantu pemerintah dalam hal pendapatan negara.

Baca juga: Imigrasi catat 73 kapal layar mancanegara kunjungi Sabang

Baca juga: Pemohon izin tinggal di Kalbar terbanyak, berasal dari lima negara

Baca juga: Kemenkumham akan awasi penanganan kasus penyalahgunaan izin tinggal

Pewarta: Toyiban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019