Surabaya (ANTARA) - Dosen tetap di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dr. Sukma Sahadewa, M.Sos, M.Kes menilai sakit mag yang dialami Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sehingga harus dirawat di RSUD Soetomo bisa dipicu karena faktor makanan dan stres.

"Selain makanan, stres dapat menyebabkan sakit mag, baik secara langsung maupun tidak," kata dr. Sukma kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, asam lambung penyebab sakit mag sebenarnya dihasilkan setiap kali makan atau minum. Dalam keadaan normal asam lambung tetap berada dalam lambung dan bertugas untuk mencerna makanan.

Tetapi, lanjut dia, makan terlalu banyak dan terburu-buru, atau menyantap makanan tertentu dapat menyebabkan gejala sakit mag. "Beberapa makanan tertentu dapat menimbulkan gejala sakit mag karena kadar asamnya tinggi. Kadar asam yang tinggi dalam beberapa jenis makanan memberikan sinyal pada tubuh untuk menghasilkan asam lambung. Kelebihan asam tersebut dapat menimbulkan gejala sakit mag," ujarnya.

Selain itu, kata dia, makanan dengan kadar asam yang tinggi seperti jeruk dan jus jeruk serta tomat dan produk olahan tomat juga dapat menimbulkan gejala sakit mag.

Walaupun semua makanan menyebabkan diproduksinya asam lambung, menurut dokter Sukma, beberapa jenis makanan dan minuman menjadi penyebab sakit asam lambung karena merangsang produksi asam lambung secara berlebihan.  "Penyebab nomor satu produksi asam lambung yang berlebih adalah makanan berlemak," kata Ketua Lembaga Kesehatan Nahdatul Ulama (LKNU) Surabaya ini.

Selain itu, lanjut dia, beberapa jenis makanan juga dapat melemahkan atau mengendurkan kerja otot Sfingter Esofagus Bawah (LES). Kelompok otot yang terletak di bagian bawah kerongkongan ini menjaga makanan dan asam lambung tetap berada dalam lambung.

Adapun makanan yang dapat melemahkan atau mengendurkan kerja otot ini antara lain cokelat dan minuman berkafein seperti kopi, teh dan cola. Begitu juga minum minuman beralkohol, terutama jika berlebihan, juga dapat melemahkan kerja otot LES sehingga mengakibatkan gejala sakit mag dan sakit asam lambung.

"Makan sebelum tidur di malam hari juga dapat memicu sakit mag. Bahkan, memakan sedikit penganan dengan kadar asam rendah pun bisa tetap jadi masalah. Hal ini terjadi karena pengaruh gaya gravitasi dan posisi berbaring saat tidur memungkinkan asam lambung masuk kembali ke kerongkongan," katanya.

Tidak hanya itu, cara makan yang tidak benar seperti makan terburu-buru tanpa mengunyahnya dengan sempurna juga dapat menyebabkan gejala sakit mag dan sakit asam lambung.

Selain makanan, kata dia, stres juga dapat mengubah impuls-impuls saraf dan hormon. Pencernaan tergantung pada fungsi impuls saraf dan sinyal hormon tubuh. Stres dapat menyerang sakit asam lambung dan masalah pencernaan lain seperti diare dan sakit perut.

Menurutnya, stres mengakibatkan sakit mag secara tidak langsung, salah satunya dengan tindakan yang dilakukan pada saat-saat menegangkan, pikiran yang tinggi serta terus-menerus, jam tidur yang kurang dan makan terburu-buru. "Dari keduanya, biasanya karena makanan tidak pas dan stres yang tinggi mengakibatkan asam lambung yang tinggi dan mengakibatkan sesak nafas," katanya.*


Baca juga: Warga Surabaya diminta doakan Tri Rismaharini

Baca juga: Dokter minta Wali Kota Surabaya dijauhkan dari interaksi

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019