Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyarankan mahasiswa yang ingin berbisnis memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Saya setuju anak-anak ini ambil KUR, Pak Rektor, dengan dibantu manajemen para dosen. KUR tiap orang Rp15 juta, bunganya enam persen," katanya saat memberikan Kuliah Umum di auditorium Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Rabu.
Ia mengatakan dana KUR tersebut untuk memudahkan mahasiswa dalam memodali awal usaha mereka, sehingga kelak lulusan perguruan tinggi siap menghadapi tantangan di dunia pekerjaan.
"Ambil KUR, bicara sama bapak ibumu di desa. Yuk kita mulai sama-sama. Kalau bayar KUR tiap hari Rp80 ribu misalnya, itu hanya harga jual empat bungkus nasi dari usahamu," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Mentan juga mendorong mahasiswa untuk terjun di bidang pertanian, karena hasil pertanian menjadi kebutuhan seluruh negara di dunia.
"Zaman saya dulu harus bajak pakai sapi atau kerbau. Zamanmu sekarang, bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi. Bikin peta lewat Google Map, menyemai benih dengan drone. Ini akan terjadi di eramu," tukas Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Menurutnya, tantangan pertanian ke depan adalah produksi olahan, misalnya beras menjadi kosmetik, bahan kimia, bahkan mungkin obat jerawat.
Demikian halnya dengan limbah pertanian seperti jerami, tidak akan terbuang lagi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan membuat gelas.
Rektor UNG Eduart Wolok mengatakan kehadiran Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk memberikan kuliah umum diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk kembali membangun pertanian di desa mereka.
"Mayoritas yang hadir ini mahasiswa pertanian. Saya ingin meyakinkan mereka bahwa pertanian ini sektor yang menjanjikan, tidak perlu ragu," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Saya setuju anak-anak ini ambil KUR, Pak Rektor, dengan dibantu manajemen para dosen. KUR tiap orang Rp15 juta, bunganya enam persen," katanya saat memberikan Kuliah Umum di auditorium Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Rabu.
Ia mengatakan dana KUR tersebut untuk memudahkan mahasiswa dalam memodali awal usaha mereka, sehingga kelak lulusan perguruan tinggi siap menghadapi tantangan di dunia pekerjaan.
"Ambil KUR, bicara sama bapak ibumu di desa. Yuk kita mulai sama-sama. Kalau bayar KUR tiap hari Rp80 ribu misalnya, itu hanya harga jual empat bungkus nasi dari usahamu," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Mentan juga mendorong mahasiswa untuk terjun di bidang pertanian, karena hasil pertanian menjadi kebutuhan seluruh negara di dunia.
"Zaman saya dulu harus bajak pakai sapi atau kerbau. Zamanmu sekarang, bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi. Bikin peta lewat Google Map, menyemai benih dengan drone. Ini akan terjadi di eramu," tukas Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Menurutnya, tantangan pertanian ke depan adalah produksi olahan, misalnya beras menjadi kosmetik, bahan kimia, bahkan mungkin obat jerawat.
Demikian halnya dengan limbah pertanian seperti jerami, tidak akan terbuang lagi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan membuat gelas.
Rektor UNG Eduart Wolok mengatakan kehadiran Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk memberikan kuliah umum diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk kembali membangun pertanian di desa mereka.
"Mayoritas yang hadir ini mahasiswa pertanian. Saya ingin meyakinkan mereka bahwa pertanian ini sektor yang menjanjikan, tidak perlu ragu," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020