Jakarta, (ANTARA GORONTALO) - Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiyana mengatakan rencana pihaknya yang akan membentuk panitia kerja terkait AirAsia QZ8501 tidak berbau politik, tapi justru untuk kepentingan umum.
"Panja ini jangan terlalu ditanggapi politik, karena ini untuk kepentingan publik," kata Yudi saat mengunjungi Kantor Badan SAR Nasional di Kemayoran, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan dalam panja itu akan memanggil sejumlah pihak berkepentingan, seperti Kementerian Perhubungan, Badan SAR Nasional, BMKG, Badan Navigasi, maskapai penerbangan dan pihak-pihak yang terkait.
Kabar pembentukan panja untuk AirAsia itu sendiri sudah diutarakan oleh Yudi dalam sepekan terakhir.
Dia mengatakan Komisi V DPR akan membentuk panja jika dalam satu pekan pemerintah tak berhasil menemukan pesawat AirAsia sejak hilang kontak pada Minggu (28/12/2014).
Lebih lanjut, panja itu dikatakannya bermanfaat untuk mendapat informasi kecelakaan yang terjadi.
Panja untuk pesawat rute Surabaya-Singapura itu dibentuk untuk mendalami penyebab hilangnya kontak pesawat tersebut sekaligus memberi rekomendasi pada pemerintah untuk memperbaiki transportasi penerbangan di Indonesia.
Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru dengan sebagian besar berasal dari Indonesia dan sisanya dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Prancis, Inggris dan Amerika Serikat.
Hingga kini, sebanyak 35 jenazah korban pesawat nahas itu telah dievakuasi tim SAR gabungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Panja ini jangan terlalu ditanggapi politik, karena ini untuk kepentingan publik," kata Yudi saat mengunjungi Kantor Badan SAR Nasional di Kemayoran, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan dalam panja itu akan memanggil sejumlah pihak berkepentingan, seperti Kementerian Perhubungan, Badan SAR Nasional, BMKG, Badan Navigasi, maskapai penerbangan dan pihak-pihak yang terkait.
Kabar pembentukan panja untuk AirAsia itu sendiri sudah diutarakan oleh Yudi dalam sepekan terakhir.
Dia mengatakan Komisi V DPR akan membentuk panja jika dalam satu pekan pemerintah tak berhasil menemukan pesawat AirAsia sejak hilang kontak pada Minggu (28/12/2014).
Lebih lanjut, panja itu dikatakannya bermanfaat untuk mendapat informasi kecelakaan yang terjadi.
Panja untuk pesawat rute Surabaya-Singapura itu dibentuk untuk mendalami penyebab hilangnya kontak pesawat tersebut sekaligus memberi rekomendasi pada pemerintah untuk memperbaiki transportasi penerbangan di Indonesia.
Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru dengan sebagian besar berasal dari Indonesia dan sisanya dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Prancis, Inggris dan Amerika Serikat.
Hingga kini, sebanyak 35 jenazah korban pesawat nahas itu telah dievakuasi tim SAR gabungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015