Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, membentuk tim koordinasi "Sail Yacht dan Cruise", terkait antisipasi virus Corona, mengingat rencananya puluhan kapal pesiar "yacht dan cuise" akan memasuki wilayah perairan tersebut, untuk berkunjung ke destinasi wisata Pulau Saronde.
Kepala Dispar setempat, Badar Pakaya, di Gorontalo, Jumat, mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Karantina Kesehatan Pelabuhan, terkait rencana kontijensi seandainya kapal-kapal asing baik yacht maupun cruise akan memasuki perairan ini, di teluk Kwandang.
"Kita akan maksimal mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bersama, termasuk meminta petunjuk dari instansi vertikal, seperti pihak Imigrasi dan Syahbandar, serta pihak TNI dan Polri, terkait prosedur penerimaan kedatangan wisatawan asing di daerah ini, mencegah masuknya virus corona," ujar Badar.
Pemerintah Kabupaten pun katanya, mengedepankan sikap kehati-hatian dalam melakukan tindakan terkait wisatawan asing.
Maka dibentuklah tim koordinasi Sail Yacht dan Cruise.
Sebelumnya, pihak Dispar mendapatkan informasi terkait kedatangan kapal pesiar berbendera Australia, berkapasitas penumpang 80 orang, yang diperkirakan tiba di teluk Kwandang pada 20 Maret 2020.
Kapal bernama MV. Coral adventure tersebut akan merapat di Pulau Saronde.
Namun pembatalan kedatangan sudah dilaporkan pihak kapal pesiar tersebut, belajar dari penolakan keras di beberapa wilayah di Indonesia.
Mereka kata Badar, khawatir akan mendapat penolakan serupa makanya pembatalan dilakukan.
Pihak manajemen Cruise bahkan telah menghubungi pihak pengelola wisata Pulau Saronde, terkait informasi pembatalan tersebut.
Sementara itu, Peto Bahar, pengelola Pulau Saronde mengatakan, pihaknya tidak dapat memaksakan kondisi yang ada, agar kapal-kapal pesiar tersebut bisa merapat dan wisatawannya dapat turun menikmati keindahan Pulau Saronde.
"Kondisi ini memang tidak bisa dipaksakan, sebab kami pun senantiasa menghormati keputusan pemerintah khususnya pemerintah daerah, dalam upaya mencegah masuk dan menyebarnya virus corona," ungkapnya.
Kami telah melakukan kontak dengan pihak kapal pesiar dan menyampaikan kondisi yang ada, tambah Peto. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Kepala Dispar setempat, Badar Pakaya, di Gorontalo, Jumat, mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Karantina Kesehatan Pelabuhan, terkait rencana kontijensi seandainya kapal-kapal asing baik yacht maupun cruise akan memasuki perairan ini, di teluk Kwandang.
"Kita akan maksimal mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bersama, termasuk meminta petunjuk dari instansi vertikal, seperti pihak Imigrasi dan Syahbandar, serta pihak TNI dan Polri, terkait prosedur penerimaan kedatangan wisatawan asing di daerah ini, mencegah masuknya virus corona," ujar Badar.
Pemerintah Kabupaten pun katanya, mengedepankan sikap kehati-hatian dalam melakukan tindakan terkait wisatawan asing.
Maka dibentuklah tim koordinasi Sail Yacht dan Cruise.
Sebelumnya, pihak Dispar mendapatkan informasi terkait kedatangan kapal pesiar berbendera Australia, berkapasitas penumpang 80 orang, yang diperkirakan tiba di teluk Kwandang pada 20 Maret 2020.
Kapal bernama MV. Coral adventure tersebut akan merapat di Pulau Saronde.
Namun pembatalan kedatangan sudah dilaporkan pihak kapal pesiar tersebut, belajar dari penolakan keras di beberapa wilayah di Indonesia.
Mereka kata Badar, khawatir akan mendapat penolakan serupa makanya pembatalan dilakukan.
Pihak manajemen Cruise bahkan telah menghubungi pihak pengelola wisata Pulau Saronde, terkait informasi pembatalan tersebut.
Sementara itu, Peto Bahar, pengelola Pulau Saronde mengatakan, pihaknya tidak dapat memaksakan kondisi yang ada, agar kapal-kapal pesiar tersebut bisa merapat dan wisatawannya dapat turun menikmati keindahan Pulau Saronde.
"Kondisi ini memang tidak bisa dipaksakan, sebab kami pun senantiasa menghormati keputusan pemerintah khususnya pemerintah daerah, dalam upaya mencegah masuk dan menyebarnya virus corona," ungkapnya.
Kami telah melakukan kontak dengan pihak kapal pesiar dan menyampaikan kondisi yang ada, tambah Peto. ***1***
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020