Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Harga salah satu komoditas unggulan Provinsi Gorontalo, yakni jagung, sejak sepekan terakhir ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan harga pekan sebelumnya.

Susanti Ishak, karyawan di salah satu perusahaan pengumpul Jagung di Kabupaten Gorontalo, Rabu, mengatakan bahwa salah satu penyebab turunnya harga Jagung di pasaran karena petani di sejumlah wilayah Provinsi Gorontalo berhasil panen.

Selain itu, pengusaha dari luar Gorontalo, seperti Manado Sulawesi Utara, Palu, dan Surabaya, sejak awal 2015 belum melakukan pembelian sebab stok jagung di daerah tersebut bisa memenuhi kebutuhan lokal.

Sekarang ini, kata dia, harga jagung yang dibeli di tingkat petani dipatok sebesar Rp2.300,00 per kilogram dengan kadar air 16 persen dari sebelumnya Rp2.500,00--Rp2.600,00/kg.

Ia mengatakan bahwa harga tersebut tidak berlaku untuk jagung kualitas unggulan, seperti Bisi Dua dan Pertiwi, yang memang diperuntukan untuk pakan ternak.

"Biasanya harga jagung lokal sedikit lebih mahal daripada jagung khusus untuk pakan ternak. Namun, kali ini pembelian tidak dibedakan lagi," kata Susanti.

Sejumlah petani jagung mengakui bahwa saat ini harga di tingkat pengusaha pengumpul atau penampung mengalami penurunan, apalagi sekarang ini belum ada pengiriman ke luar daerah, bahan ekspor ke luar negeri.

Karim Hasania, ketua kelompok petani jagung di Kabupaten Gorontalo, mengatakan bahwa turunnya harga tersebut banyak memengaruhi pendapatan petani sebab biaya mengolah tanah dan tanaman jagung mengalami peningkatan.

"Kami memang dapat bantuan bibit dan pupuk dari Pemerintah. Namun, biaya perawatan dan pembersihan lahan tetap menjadi tangung jawab petani," kata Karim.

Pewarta: M.Fachry Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015