Pemerintah Kota Gorontalo terus disorot berbagai kalangan karena masih menggelar penutupan turnamen sepak bola Wali Kota Cup pada Minggu malam (23/3) di Lapangan Ampi Talumolo.
Turnamen tersebut ditonton sekitar ratusan orang dan dihadiri sejumlah pejabat pemkot setempat.
"Pemkot belum punya kewaspadaan yang tinggi terhadap penyebaran COVID-19, karena belakangan masih banyak kegiatan yang bersifat berkumpul. Salah satunya turnamen sepak bola semalam, kami sangat menyesalkan ini," kata salah seorang warga, Maryam, Senin.
Menurutnya, sikap pemkot yang demikian tidak mengedukasi masyarakat dengan baik, justru menunjukkan sikap santai.
Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Gorontalo Alim Niode menilai pemkot masih terlalu longgar dalam melakukan langkah pencegahan penyebaran COVID-19.
"Kami akan segera menghubungi wali kota entah melalui telepon atau surat untuk meminta agar ini segera berubah. Yang dikedepankan harusnya pencegahan, bukan pengobatan," katanya.
Alim menambahkan Kota Gorontalo adalah pusat pemerintahan dan lalu lintas orang dari semua wilayah, sehingga sepatutnya menjadi yang terdepan dalam langkah pencegahan.
"Saya lihat sampai Minggu malam kemarin masih ada kerumunan, bahkan ada yang dihadiri kepala daerah. Ini terlalu nekat dan saya kira tidak peka," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan kegiatan turnamen sepak bola tersebut sudah mendapat izin dari kepolisian.
Selain itu, setiap penonton dan pemain telah menggunakan antiseptik tangan serta diukur suhu tubuhnya, sehingga diyakini semua penonton tidak ada yang terpapar COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Turnamen tersebut ditonton sekitar ratusan orang dan dihadiri sejumlah pejabat pemkot setempat.
"Pemkot belum punya kewaspadaan yang tinggi terhadap penyebaran COVID-19, karena belakangan masih banyak kegiatan yang bersifat berkumpul. Salah satunya turnamen sepak bola semalam, kami sangat menyesalkan ini," kata salah seorang warga, Maryam, Senin.
Menurutnya, sikap pemkot yang demikian tidak mengedukasi masyarakat dengan baik, justru menunjukkan sikap santai.
Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Gorontalo Alim Niode menilai pemkot masih terlalu longgar dalam melakukan langkah pencegahan penyebaran COVID-19.
"Kami akan segera menghubungi wali kota entah melalui telepon atau surat untuk meminta agar ini segera berubah. Yang dikedepankan harusnya pencegahan, bukan pengobatan," katanya.
Alim menambahkan Kota Gorontalo adalah pusat pemerintahan dan lalu lintas orang dari semua wilayah, sehingga sepatutnya menjadi yang terdepan dalam langkah pencegahan.
"Saya lihat sampai Minggu malam kemarin masih ada kerumunan, bahkan ada yang dihadiri kepala daerah. Ini terlalu nekat dan saya kira tidak peka," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan kegiatan turnamen sepak bola tersebut sudah mendapat izin dari kepolisian.
Selain itu, setiap penonton dan pemain telah menggunakan antiseptik tangan serta diukur suhu tubuhnya, sehingga diyakini semua penonton tidak ada yang terpapar COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020