Anggota DPRD Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Fatri Botutihe, di Gorontalo, Senin, turun langsung meninjau dan menyampaikan bantuan logistik kepada posko terpadu Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di perbatasan barat kabupaten itu.
Posko itu berlokasi di Kecamatan Tolinggula, yang berbatasan langsung dengan Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Fatri, politikus Gerindra yang tergabung dalam Fraksi Gabungan Para Bintang (F-GPB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, menyerahkan bantuan berupa susu, air mineral, vitamin dan beberapa logistik perbekalan untuk tim yang bertugas di posko perbatasan tersebut.
Ia pun mendesak pemerintah setempat memperhatikan ketersediaan makanan bergizi dan vitamin bagi para tim medis, termasuk pihak TNI dan Polri, yang siap setia menjalankan tugasnya 1x24 jam.
Minim alat pelindung diri (APD), kata Fatri, ditemukannya di posko tersebut.
"Saya cukup prihatin melihat kondisi ini, apalagi tim medis berstatus honorer daerah belum menerima gaji sejak Januari 2020. Ini wajib menjadi perhatian pemerintah daerah mengingat keberadaan gugus tugas di garda terdepan tersebut perlu dijamin," ungkap anggota Badan Anggaran tersebut.
Sementara itu, Camat Tolinggula, Rizal Yusuf Kune, berharap pemerintah kabupaten dapat menyiapkan minimal satu unit ambulans khusus dan pakaian khusus bagi supir ambulans yang ditempatkan di gugus tugas perbatasan.
"Perlu ada dukungan armada ambulans, untuk mengantisipasi kondisi-kondisi tak terduga di wilayah perbatasan ini," ungkap Rizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Posko itu berlokasi di Kecamatan Tolinggula, yang berbatasan langsung dengan Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Fatri, politikus Gerindra yang tergabung dalam Fraksi Gabungan Para Bintang (F-GPB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, menyerahkan bantuan berupa susu, air mineral, vitamin dan beberapa logistik perbekalan untuk tim yang bertugas di posko perbatasan tersebut.
Ia pun mendesak pemerintah setempat memperhatikan ketersediaan makanan bergizi dan vitamin bagi para tim medis, termasuk pihak TNI dan Polri, yang siap setia menjalankan tugasnya 1x24 jam.
Minim alat pelindung diri (APD), kata Fatri, ditemukannya di posko tersebut.
"Saya cukup prihatin melihat kondisi ini, apalagi tim medis berstatus honorer daerah belum menerima gaji sejak Januari 2020. Ini wajib menjadi perhatian pemerintah daerah mengingat keberadaan gugus tugas di garda terdepan tersebut perlu dijamin," ungkap anggota Badan Anggaran tersebut.
Sementara itu, Camat Tolinggula, Rizal Yusuf Kune, berharap pemerintah kabupaten dapat menyiapkan minimal satu unit ambulans khusus dan pakaian khusus bagi supir ambulans yang ditempatkan di gugus tugas perbatasan.
"Perlu ada dukungan armada ambulans, untuk mengantisipasi kondisi-kondisi tak terduga di wilayah perbatasan ini," ungkap Rizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020