Pemerintah akan memperbanyak fasilitas penguji untuk pemeriksaan warga terkait dengan penyebaran virus corona baru (COVID-19) sehingga kasus positif di masyarakat segera ditemukan dan upaya pencegahan dapat dilakukan secara optimal.

"Kita akan perbanyak lagi fasilitas penguji untuk pemeriksaan COVID-19. Seperti diketahui sudah ada 48 laboratorium yang beroperasi, tentunya dengan kapasitas masing-masing," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Jumat.

Pemerintah juga akan menambah fasilitas penguji dengan mengaktifkan beberapa alat diagnostik untuk pemeriksaan TBC. Alat pemeriksaan TBC tersebut, secara teknologi bisa dikonversi untuk pemeriksaan COVID-19.

"Ini cukup banyak alatnya dan tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air. Namun masih dibutuhkan beberapa konversi dari mesin dan beberapa pengaturan. Kita akan bekerja keras untuk mengejar ini semua," kata dia.

Alat pemeriksaan TB-TCM (Tes Cepat Molekuler) saat ini sudah tersedia di lebih dari 132 rumah sakit dan di beberapa puskesmas terpilih.

Hingga saat ini, Gugus Tugas telah mendistribusikan lebih dari 300 ribu alat pelindung diri (APD) ke seluruh wilayah untuk para tenaga kesehatan yang menangani kasus COVID-19.

"APD menjadi bagian yang penting karena kita tahu hanya dengan APD yang benar, yang terstandar tenaga kesehatan bisa menangani dengan baik," kata dia.

Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menjadi provinsi yang menerima bantuan tambahan APD terbanyak dari pemerintah pusat, yaitu 85 ribu APD, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Banten, dan wilayah luar jawa.

Dia memerinci 55.000 unit tambahan APD didistribusikan ke Jawa Barat, 25.000 ke Jawa Timur, 20.000 ke Jawa Tengah, 12.500 ke Bali, 10.000 ke DI Yogyakarta, 10.000 ke Banten, dan lebih dari 5.000 ke daerah di luar Jawa dan Bali.
 

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020