Bantuan Pangan Bersubsidi (BPB) Pemprov Gorontalo hingga saat ini telah menjangkau 19.000 keluarga penerima manfaat (KPM), yang terdapat di 17 titik.
Jika sebelumnya bahan pangan tersebut disubsidi pemerintah dan dijual Rp55 ribu per paket, maka selama pandemi dibagikan secara gratis untuk membantu masyarakat.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan bantuan masih akan terus disalurkan, ke wilayah lainnya yang belum mendapatkannya. Gubernur menyalurkan bantuan tersebut kepada warga Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis.
Ia menyerahkan secara simbolis bantuan untuk 1.200 KPM, yang tersebar di 11 desa dan ditambah dengan 200 orang nelayan.
"Sembako ini dibayar oleh Baznas. Darimana uangnya Baznas? Dari gaji ASN Pemprov Gorontalo yang disisihkan untuk zakat mall. Ini uang rakyat yang kami kembalikan kepada rakyat," jelasnya.
Penyerahan bantuan sembako gratis tersebut digilir di setiap kecamatan, serta menyasar sopir bentor, sopir angkutan umum, buruh bandar udara, buruh pelabuhan, nelayan, hingga pedagang kecil.
Sembako berisi beras lima kilogram, gula satu kilogram, telur 10 butir, minyak goreng satu liter, ikan satu kilogram, bawang merah, bawang putih dan cabai masing-masing setengah kilogram.
"Bantuan ini beda dengan bantuan pangan yang kami transfer ke kabupaten dan kota," ujarnya.
Gubernur berharap masyarakat tidak bingung dengan bantuan pangan yang disiapkan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Untuk Bantuan Langsung Pangan Daerah (BLPD) pemprov menanggung 60 persen dari total penerima, sisanya ditanggung kabupaten/kota.
Teknis pembelian dan penyaluran bantuan kepada masyarakat diserahkan kepada pemerintah kabupaten dan kota.
Ada juga bantuan dari pemerintah pusat yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial untuk 60 Ribu warga Gorontalo, sebesar Rp600 ribu per bulan.
Bantuan lainnya yakni Bantuan Subsidi Pangan (BSP) untuk 78 ribu warga, diberikan tunai Rp200 ribu per bulan.**
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Jika sebelumnya bahan pangan tersebut disubsidi pemerintah dan dijual Rp55 ribu per paket, maka selama pandemi dibagikan secara gratis untuk membantu masyarakat.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan bantuan masih akan terus disalurkan, ke wilayah lainnya yang belum mendapatkannya. Gubernur menyalurkan bantuan tersebut kepada warga Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis.
Ia menyerahkan secara simbolis bantuan untuk 1.200 KPM, yang tersebar di 11 desa dan ditambah dengan 200 orang nelayan.
"Sembako ini dibayar oleh Baznas. Darimana uangnya Baznas? Dari gaji ASN Pemprov Gorontalo yang disisihkan untuk zakat mall. Ini uang rakyat yang kami kembalikan kepada rakyat," jelasnya.
Penyerahan bantuan sembako gratis tersebut digilir di setiap kecamatan, serta menyasar sopir bentor, sopir angkutan umum, buruh bandar udara, buruh pelabuhan, nelayan, hingga pedagang kecil.
Sembako berisi beras lima kilogram, gula satu kilogram, telur 10 butir, minyak goreng satu liter, ikan satu kilogram, bawang merah, bawang putih dan cabai masing-masing setengah kilogram.
"Bantuan ini beda dengan bantuan pangan yang kami transfer ke kabupaten dan kota," ujarnya.
Gubernur berharap masyarakat tidak bingung dengan bantuan pangan yang disiapkan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Untuk Bantuan Langsung Pangan Daerah (BLPD) pemprov menanggung 60 persen dari total penerima, sisanya ditanggung kabupaten/kota.
Teknis pembelian dan penyaluran bantuan kepada masyarakat diserahkan kepada pemerintah kabupaten dan kota.
Ada juga bantuan dari pemerintah pusat yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial untuk 60 Ribu warga Gorontalo, sebesar Rp600 ribu per bulan.
Bantuan lainnya yakni Bantuan Subsidi Pangan (BSP) untuk 78 ribu warga, diberikan tunai Rp200 ribu per bulan.**
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020