Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengapresiasi kinerja Provinsi Gorontalo yang produktif melakukan ekspor jagung di tengah pandemi COVID-19.
“Selamat dan apresiasi kepada Gorontalo atas capaian kinerja baik produksi maupun ekspor jagung. Ini prestasi luar biasa di tengah pandemi. Ekonomi sedang melemah, Gorontalo justru bisa mengekspor jagung," ujarnya melalui video konferensi bersama Gubernur Gorontalo, Rabu.
Ia berharap Gorontalo bisa menggenjot produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan lokal, nasional, dan ekspor.
Berdasarkan data Kementan RI, Provinsi Gorontalo pada 2019 memproduksi 1,4 juta ton jagung.
Target 2020, luas tanam jagung bisa meningkat lebih dari 300 ribu hektare.
“Tahun lalu luas tanam jagung di Gorontalo seluas 291 ribu hektare. Kami targetkan tahun ini bisa mencapai 320 ribu hektare atau lebih tinggi lagi," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Sementara itu Kepala Pusat Kerjasama, Kepatuhan dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi mengatakan ekspor jagung Gorontalo sangat mendukung program Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor yang diterapkan oleh Kementan RI.
Badan Karantina Pertanian akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk kelancaran ekspor jagung dari Gorontalo ke Filipina.
Gorontalo mengekspor 12.400 ton jagung ke Filipina, yang dibagi dalam dua tahap pengiriman.
Tahap pertama telah dilakukan pada 9 Juni 2020 dengan jumlah ekspor sebanyak 6.100 ton.
Tahap kedua pada 17 Juni 2020 sebanyak 6.300 ton, melalui Pelabuhan Anggrek di Kabupaten Gorontalo Utara.
Nilai ekspor keseluruhan sebesar Rp 44,9 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020