Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kerajinan kursi rotan di Kota Gorontalo, yang dulunya menjadi usaha menjanjikan bagi sebagian pengrajin di daerah, sekarang semakin sepi peminatnya.

Ibrahim selaku pengusaha kursi rotan "Meubel Kursi Rotan Iluputo" yang ditemui, Senin, menuturkan, saat ini penjualan kursi modern yang biasa dikenal dengan sofa atau kursi sudut, untuk Kota Gorontalo semakin banyak, sehingga kursi rotan minim peminat.

Pengusaha itu merasa kalah saing dengan barang dan model yang ditawarkan produk-produk modern itu, sehingga berdampak dengan menurunya pendapatan dan produksi kursi rotan.

"Kami memproduksi kursi rotan sudah sejak tahun 1990-an, dan sempat merasakan betul perbedaan penjualan saat ini dan dulu," ujarnya.

Menurutnya, biasanya pendapatan didapatkan dulu sampai Rp40 juta perbulan, sekarang hanya bisa mendapatkan penghasilan paling tinggi Rp5 juta saja perbulannya.

Dia menjelaskan, yang masih meminati untuk membeli kursi rotan hanya orang dari wilayah Paguyaman dan Boalemo saja, atau beberapa desa lain yang di wilayah Gorontalo.

Pembelian pun biasa mereka lakukan pada waktu menjelang lebaran saja, untuk hari-hari biasa jarang sekali ada peminat yang membeli kerajinan kursi rotan.

Ibrahim mengatakan, untuk harga kursi rotan yang dijualnya satu set dihargai Rp1.250.000, satu setnya terdapat satu kursi panjang, dua kursi kecil dan satu meja.

Dulu harga kursi satu setnya hanya Rp750.000, karena bahan Rotan sekarang sudah semakin mahal dan sulit untuk didapatkan, sehingga membuat harga kursi yang dijual ikut naik harganya.

"Dulu kami bisa mendapatkan rotan dengan harga Rp1.000 saja per batangnya, sekarang rotan yang kami beli dari pemasok dijual dengan harga Rp12 ribu per batangnya, sehingga berdampak dengan berkurangnya produksi kerajinan kursi rotan yang kamijual," ujarnya.

Untuk pasokan rotan sendiri mereka mendapatkannya dari wilayah Tapa, Kabupaten Bone Bolango.

Harapan sebagai pengusaha kursi rotan semoga Pemerintah Kota Gorontalo bisa membantu dalam mempromosikan kerajinan kursi rotan yang merupakan salah satu khas daerah itu, agar lebih dikenal dan bisa bersaing dengan kursi modern lainnya.

Hasni selaku ibu rumah tangga yang tinggal di jalan Pangeran Diponegoro Kota Gorontalo mengatakan, sebenarnya kursi rotan itu bisa bersaing dengan kursi- kursi model terbaru lainnya, kalau saja mereka mau mengubah desain kursi mereka sesuai dengan tren yang ada sekarang.

"Agar bisa menarik minat pembeli harus disesuaikan dengan tren dan motif yang ada saat ini, dan diberikan kain yang bermotif lebih modern dan menarik," tambah ibu tiga anak tersebut.  

Pewarta: Sariva Yunus

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015