Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Ishak Ntoma mengatakan, ada sebanyak 68 desa di daerah itu masih mengalami krisis air bersih dan sanitasi, sehingga membutuhkan perhatian semua pihak.

"Dari 68 desa yang krisis air bersih dan sanitasi, baru 8 desa yang diintervensi lewat program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), dengan demikian masih ada 60 desa belum diintervensi," kata Sekda saat menerima rombongan Bank Dunia (World Bank) perwakilan Indonesia yang mengevaluasi program Pamsimas itu, akhir pekan lalu.

Menurutnya, program bantuan Pamsimas kerja sama Bank Dunia akan berlaku hingga tahun 2019.

Pemkab sangat merespon dan antusias mendukung program nasional seperti Pamsimas ini, dan berharap program tersebut tidak hanya berlaku tiga desa saja setiap tahun.

"Program ini sangat bermanfaat untuk kepentingan masyarakat yang kurang mendapatkan pasokan air bersih dan sanitasi yang layak," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua tim Bank Dunia Lina Damayanti mengungkapkan, kunjungan pihaknya ke Kabupaten Bone Bolango adalah untuk memastikan apakah program Pamsimas telah dilaksanakan dengan baik, serta sesuai harapan warga.

Kemudian program itu bisa terpelihara dan terjaga terus sesuai umur perencanaan, yakni ada yang 10 tahun bahkan 15 tahun.

"Jadi kita memastikan bahwa program Pamsimas di sini tidak hanya dibangun begitu saja, dan kemudian 1-2 tahun sudah rusak maupun tidak bisa digunakan lagi," katanya.

Pihak Bank Dunia berharap ada upaya dan dukungan dari masyarakat agar mereka bisa memelihara program ini dan memanfaatkannya secara berkesinambungan, sehingga bisa berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat itu sendiri.  

Pewarta: Sariva Yunus

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015