Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menerapkan protokol kesehatan saat melaksanakan Sensus Penduduk faktual, yang berlangsung hingga 15 September 2020 nanti.
Gubernur Gorontalo dan istri Idah Syahidah mengikuti verifikasi faktual data kependudukannya di Rumah Jabatan Gubernur, Jumat.
Verifikasi sebagai tindak lanjut dari Sensus Penduduk yang dilakukan secara daring beberapa waktu lalu.
"Saya minta nanti petugas yang turun ke rumah-rumah untuk memperhatikan protokol kesehatan. Saya lihat tadi petugasnya sudah cukup baik dengan memakai masker, pelindung wajah dan membawa hand sanitizer," katanya saat menerima kunjungan Kepala BPS Provinsi Gorontalo Herum Fajarwati dan petugas sensus.
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan, diharapkan bisa melindungi dari kemungkinan terpapar COVID-19.
"Mari kita dukung dan sukseskan sensus penduduk tahun ini. Terima petugas sensus yang datang ke rumah dan berikan data secara benar," ujarnya.
Sementara itu kepala BPS Provinsi Gorontalo Herum Fajarwati menjelaskan, verifikasi bertujuan untuk memastikan apakah ada penambahan atau pengurangan data hasil sensus daring.
Semua warga yang telah mengikuti sensus secara daring, tetap akan diverifikasi ulang.
"Kami masih data kependudukan secara umum, secara mendasar. Kita lihat jumlah, jenis kelamin dan umur. Dari umur misalnya, akan digunakan secara sektoral. Balita kaitannya dengan usia sekolah, pasangan usia subur, demografi dan pendidikan itu semua dari umur," elas Herum.
Sensus penduduk tahun ini disebutnya sangat penting sebagai database kementerian dan lembaga, untuk mengintervensi berbagai program.
Ia berharap warga Gorontalo bisa berpartisipasi aktif untuk menyukseskannya.
Pada sensus penduduk secara daring beberapa bulan lalu, Provinsi Gorontalo sukses meraih peringkat dua dalam hal jumlah penduduk yang berpartisipasi mengikuti sensus.
Target awalnya yang hanya 12 persen dari total jumlah penduduk, bisa dilampaui sebesar 211,15 persen.**
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Gubernur Gorontalo dan istri Idah Syahidah mengikuti verifikasi faktual data kependudukannya di Rumah Jabatan Gubernur, Jumat.
Verifikasi sebagai tindak lanjut dari Sensus Penduduk yang dilakukan secara daring beberapa waktu lalu.
"Saya minta nanti petugas yang turun ke rumah-rumah untuk memperhatikan protokol kesehatan. Saya lihat tadi petugasnya sudah cukup baik dengan memakai masker, pelindung wajah dan membawa hand sanitizer," katanya saat menerima kunjungan Kepala BPS Provinsi Gorontalo Herum Fajarwati dan petugas sensus.
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan, diharapkan bisa melindungi dari kemungkinan terpapar COVID-19.
"Mari kita dukung dan sukseskan sensus penduduk tahun ini. Terima petugas sensus yang datang ke rumah dan berikan data secara benar," ujarnya.
Sementara itu kepala BPS Provinsi Gorontalo Herum Fajarwati menjelaskan, verifikasi bertujuan untuk memastikan apakah ada penambahan atau pengurangan data hasil sensus daring.
Semua warga yang telah mengikuti sensus secara daring, tetap akan diverifikasi ulang.
"Kami masih data kependudukan secara umum, secara mendasar. Kita lihat jumlah, jenis kelamin dan umur. Dari umur misalnya, akan digunakan secara sektoral. Balita kaitannya dengan usia sekolah, pasangan usia subur, demografi dan pendidikan itu semua dari umur," elas Herum.
Sensus penduduk tahun ini disebutnya sangat penting sebagai database kementerian dan lembaga, untuk mengintervensi berbagai program.
Ia berharap warga Gorontalo bisa berpartisipasi aktif untuk menyukseskannya.
Pada sensus penduduk secara daring beberapa bulan lalu, Provinsi Gorontalo sukses meraih peringkat dua dalam hal jumlah penduduk yang berpartisipasi mengikuti sensus.
Target awalnya yang hanya 12 persen dari total jumlah penduduk, bisa dilampaui sebesar 211,15 persen.**
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020