Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo mengusulkan kepada maskapai penerbangan Batik Air yang baru beroperasi di daerah tersebut, untuk mengganti nama maskapai menjadi Karawo Air.
"Kalo batik kan sudah dikenal di nasional bahkan internasional. Kami juga punya kain khas daerah namanya Kain Karawo. Saya usul pesawat bapak yang landing di sini diganti jadi Karawo Air," katanya kepada Direktur Batik Air Kapten Ahmad Lutfie, saat peresmian beroperasinya maskapai itu, Rabu.
Jika pihak maskapai menyetujui usulan tersebut, lanjutnya, maka Gorontalo akan diuntungkan dalam beberapa hal termasuk promosi kain sulaman khas daerah itu sendiri.
Menurut dia karawo akan lebih dikenal di tingkat nasional bahkan internasional sepeti halnya batik yang telah mendapat pengakuan dunia.
Direktur Batik Air Ahmad Lutfie tidak banyak memberikan komentar soal usulan tersebut. Menurutnya apa yang diusulkan gubernur merupakan langkah baik dari seorang kepala daerah untuk mempromosikan potensi daerah.
Meski demikian, ia mengakui banyak pertimbangan yang harus dijalani dalam mengubah nama maskapai atau sebuah perusahaan.
"Beliau menjalankan tugasnya untuk mempromosikan daerah. Saya kira itu usulan yang baik. Mungkin kita bisa bahas bagaimana bentuk promosi lainnya sebab banyak hal yang harus dipertimbangkan," ujarnya.
Batik Air melengkapi penerbangan sejumlah maskapai besar di Gorontalo dengan rute Manado, Makassar dan Jakarta.
Sebelumnya sudah ada penerbangan Lion Air, Wings Air Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia.
Batik Air dijadwalkan terbang setiap harinya dari Gorontalo pada pukul 15.40 Wita. Penerbangan tersebut melayani rute Gorontalo-Makassar, Gorontalo-Bandara Soekarno Hatta serta Gorontalo-Halim Perdana Kusuma dengan transit di Makassar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Kalo batik kan sudah dikenal di nasional bahkan internasional. Kami juga punya kain khas daerah namanya Kain Karawo. Saya usul pesawat bapak yang landing di sini diganti jadi Karawo Air," katanya kepada Direktur Batik Air Kapten Ahmad Lutfie, saat peresmian beroperasinya maskapai itu, Rabu.
Jika pihak maskapai menyetujui usulan tersebut, lanjutnya, maka Gorontalo akan diuntungkan dalam beberapa hal termasuk promosi kain sulaman khas daerah itu sendiri.
Menurut dia karawo akan lebih dikenal di tingkat nasional bahkan internasional sepeti halnya batik yang telah mendapat pengakuan dunia.
Direktur Batik Air Ahmad Lutfie tidak banyak memberikan komentar soal usulan tersebut. Menurutnya apa yang diusulkan gubernur merupakan langkah baik dari seorang kepala daerah untuk mempromosikan potensi daerah.
Meski demikian, ia mengakui banyak pertimbangan yang harus dijalani dalam mengubah nama maskapai atau sebuah perusahaan.
"Beliau menjalankan tugasnya untuk mempromosikan daerah. Saya kira itu usulan yang baik. Mungkin kita bisa bahas bagaimana bentuk promosi lainnya sebab banyak hal yang harus dipertimbangkan," ujarnya.
Batik Air melengkapi penerbangan sejumlah maskapai besar di Gorontalo dengan rute Manado, Makassar dan Jakarta.
Sebelumnya sudah ada penerbangan Lion Air, Wings Air Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia.
Batik Air dijadwalkan terbang setiap harinya dari Gorontalo pada pukul 15.40 Wita. Penerbangan tersebut melayani rute Gorontalo-Makassar, Gorontalo-Bandara Soekarno Hatta serta Gorontalo-Halim Perdana Kusuma dengan transit di Makassar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015