Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG) ikut mempopulerkan wisata pengamatan berbagai spesies burung di kawasan Benteng Otanaha, Kota Gorontalo.
Ketua MFG Rosyid Azhar, Minggu, mengatakan, awalnya kawasan Benteng Otanaha dijadikan sebagai tempat pemotretan makro, dalam hal itu pemotretan hewan kecil.
"Namun dalam perkembangannya, pihaknya menemukan banyak burung di lokasi tersebut sehingga kami melakukan diskusi kecil, mendata foto dan mencari nama burung, hasilnya sangat luar biasa," kata Rosyid.
Menurutnya, langkah kecil yang dilakukan MFG dalam mengenalkan wisata pengamatan burung tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.
Sementara itu penggiat "wildlife photography MFG", Idham Ali menambahkan, anggota komunitas mereka semain banyak yang tertarik untul mendokumentasikan hidupan satwa liar, terutama burung.
Beberapa fotografer yang sering mengabadikan hidupan burung liar selain dirinya, adalah Fammudin, Mustamin Ibrahim, Adiwinata Solihin, Ruri Irawan dan Rosyid Azhar.
Penetapan kawasan benteng Otanaha sebagai lokasi wisata pengamatan burung didasarkan atas kunjungan yang dilakukan MFG selama beberapa bulan, yang melibatkan beberapa anggota
"Kegiatan pengamatan burung ini adalah wisata pendidikan lingkungan yang bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan terutama untuk anak-anak sebagai sarana untuk lebih mengenal alam, khususnya Gorontalo yang memiliki keragaman hayati dan berada di wilayah Wallacea," jelas Idham Ali.
Wisatawan yang berkunjung ke kawasan Benteng Otanaha, selain dapat menyaksikan tiga bangunan batu yang tua, Otanaha, Otahiya dan Ulupahu sebagai peninggalan sejarah, juga dapat menikmati pemandangan Danau Limboto serta banyak spesies burung, terutama yang endemik Sulawesi.
Spesiesnya cukup banyak, demikian juga jumlah individu yang bisa ditemui saat "bird watching".
Spesies burung liar yang bisa dijumpai adalah Bubut alang-alang (Centropus bengalensis), Cabai Panggu Kelabu (Dicaeum celebicum), Cekakak atau Raja Udang (Common Kingfisher), Elang Paria (Milvus migrans).
Gagak Hutan (Corvus enca), Kadalan Sulawesi (Phaenicophaeus calyorhynchus), Kepudang kuduk-hitam (Oriolus chinensis).
Kepudang sungu tunggir putih (Coracina Leucopygia), Perling Kumbang (Aplonis panayensis), Serindit sulawesi (Loriculus stigmatus), Wiwik Uncuing (Cacomantis Sepulclralis), dan masih banyak burung lain yang bisa dijumpai.
Kawasan Benteng Otanaha meliputi perbukitan banyak ditumbuhi perdu/semak, tegakan tinggi, batuan kapur dan wilayah disampingnya yang menjadi bagian dari danau limboto.
Untuk menjangkau kawasan tersebut, wisatawan bisa dengan mudah menggunakan kendaraan umum atau pribadi, motor dan mobil bisa langung masuk ke lokasi, dari pusat kota bisa ditempuh 20 menit.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013
Ketua MFG Rosyid Azhar, Minggu, mengatakan, awalnya kawasan Benteng Otanaha dijadikan sebagai tempat pemotretan makro, dalam hal itu pemotretan hewan kecil.
"Namun dalam perkembangannya, pihaknya menemukan banyak burung di lokasi tersebut sehingga kami melakukan diskusi kecil, mendata foto dan mencari nama burung, hasilnya sangat luar biasa," kata Rosyid.
Menurutnya, langkah kecil yang dilakukan MFG dalam mengenalkan wisata pengamatan burung tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.
Sementara itu penggiat "wildlife photography MFG", Idham Ali menambahkan, anggota komunitas mereka semain banyak yang tertarik untul mendokumentasikan hidupan satwa liar, terutama burung.
Beberapa fotografer yang sering mengabadikan hidupan burung liar selain dirinya, adalah Fammudin, Mustamin Ibrahim, Adiwinata Solihin, Ruri Irawan dan Rosyid Azhar.
Penetapan kawasan benteng Otanaha sebagai lokasi wisata pengamatan burung didasarkan atas kunjungan yang dilakukan MFG selama beberapa bulan, yang melibatkan beberapa anggota
"Kegiatan pengamatan burung ini adalah wisata pendidikan lingkungan yang bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan terutama untuk anak-anak sebagai sarana untuk lebih mengenal alam, khususnya Gorontalo yang memiliki keragaman hayati dan berada di wilayah Wallacea," jelas Idham Ali.
Wisatawan yang berkunjung ke kawasan Benteng Otanaha, selain dapat menyaksikan tiga bangunan batu yang tua, Otanaha, Otahiya dan Ulupahu sebagai peninggalan sejarah, juga dapat menikmati pemandangan Danau Limboto serta banyak spesies burung, terutama yang endemik Sulawesi.
Spesiesnya cukup banyak, demikian juga jumlah individu yang bisa ditemui saat "bird watching".
Spesies burung liar yang bisa dijumpai adalah Bubut alang-alang (Centropus bengalensis), Cabai Panggu Kelabu (Dicaeum celebicum), Cekakak atau Raja Udang (Common Kingfisher), Elang Paria (Milvus migrans).
Gagak Hutan (Corvus enca), Kadalan Sulawesi (Phaenicophaeus calyorhynchus), Kepudang kuduk-hitam (Oriolus chinensis).
Kepudang sungu tunggir putih (Coracina Leucopygia), Perling Kumbang (Aplonis panayensis), Serindit sulawesi (Loriculus stigmatus), Wiwik Uncuing (Cacomantis Sepulclralis), dan masih banyak burung lain yang bisa dijumpai.
Kawasan Benteng Otanaha meliputi perbukitan banyak ditumbuhi perdu/semak, tegakan tinggi, batuan kapur dan wilayah disampingnya yang menjadi bagian dari danau limboto.
Untuk menjangkau kawasan tersebut, wisatawan bisa dengan mudah menggunakan kendaraan umum atau pribadi, motor dan mobil bisa langung masuk ke lokasi, dari pusat kota bisa ditempuh 20 menit.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013