Usaha tahu di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, terdampak kenaikan harga kedelai impor dari Rp7.300 per kg yang menjadi Rp9.800 per kg.

Salah seorang pemilik pabrik tahu, Sutiati di Gorontalo, Rabu, mengaku kenaikan harga tersebut sangat memberatkan karena ia tidak turut menaikan harga jual tahu.

"Sekarang ini termasuk harga paling tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, dan kita membeli dari perusahaan importir di sini," ujarnya.

Ia mengaku jika produksi tetap berjalan normal, tapi keuntungan dari penjualan tahu hampir tidak ada.

"Kita tidak menaikan harga karena jika dinaikan, karena dalam masa pandemi COVID-19 orang cari makan saja susah jadi kita tidak mau memberatkan pembeli," ungkapnya.

Sutiati mengaku jika ia tetap menjual tahu satu papan dengan harga Rp40 ribu, atau Rp1.000 empat potong tahu.

"Dalam sehari kita memasak 12 kali, setiap kali masak jadi sembilan papan, dimana setiap kali masak membutukan 25 kg kedelai," bebernya.

Ia menjelaskan jika stok kedelai selalu tersedia di importir, namun jumlahnya berkurang.

"Ini sudah sejak empat bulan lalu harga kedelai naik, dan menurut importir kenaikan ini karena semua pengiriman dibatasi akibat pandemi," katanya.
 
Dua pekerja menyaring tahu sebelum dicetak di pabrik tahu di Kota Timur, Kota Gorontalo, Gorontalo. ANTARA/Adiwinata Solihin 

 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021