Bekasi (ANTARA GORONTALO) - Ahli kesehatan menilai, pemilihan warna hijab
memiliki hubungan dengan kesehatan kulit si pemakai. Hijab berwarna
terang justru dinilai lebih baik dari sisi kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Hijab
sehat itu warnanya tak selalu gelap. Untuk kesehatan kulit hijab
seharusnya berwarna terang," ujar Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia,
IPB, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah Ridwan, MS, dalam Seminar "Membangun
Pemahaman Gizi dan Kesehatan Remaja Putri" yang diselenggarakan PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, di Bekasi, Sabtu.
Hardinsyah mengatakan, warna hijab yang relatif gelap menghambat terserapnya paparan sinar matahari yang bisa mengaktifkan vitamin D dalam tubuh.
Hardinsyah mengatakan, warna hijab yang relatif gelap menghambat terserapnya paparan sinar matahari yang bisa mengaktifkan vitamin D dalam tubuh.
"Jadi berhijab untuk kesehatan kulit harus berwarna terang. Warna terang bukan berarti tipis dan transparan," kata dia.
Di
samping itu, lanjut Hardinsyah, terhambatnya penyerapan vitamin D oleh
tubuh juga terjadi bila kita mengenakan hijab dengan ketat.
Oleh
karena itu, saat memakai hijab usahakan tidak ketat.
"Sebaiknya tidak ketat, agar vitamin D bisa masuk (ke tubuh melalui
kulit). Vitamin D bisa terserap tubuh jika ada ruang (antara pakaian dan
kulit)," tutur dia.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015