Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Joy Oroh mengatakan, satu korban akibat bencana longsor di jalan Sea, Malalayang, Kota Manado belum ditemukan.

"Di jalan Sea-Malalayang ada dua korban, satunya ibu Meyni Pondaag sudah ditemukan, satunya lagi bapak Sam Hasan belum ditemukan," ujar Oroh di Manado, Sabtu.

Evakuasi terhadap korban Sam Hasan harus ditunda karena terhambat kondisi cuaca hujan serta waktu yang semakin merambat malam.

"Pada akhirnya tim evakuasi SAR dibantu para pihak menunda pencarian sampai esok hari, apalagi lokasi pencarian berisiko," katanya.

Secara keseluruhan, korban longsor sebanyak enam orang, dan lima korban di antaranya telah ditemukan meninggal, satunya lagi belum ditemukan, untuk empat korban meninggal berada di Kelurahan Perkamil dan Kelurahan Tikala.

Joy mengatakan, banjir dan longsor yang terjadi di Kota Manado setelah terjadi hujan lebat dan angin kencang sejak siang hari.

Akibatnya, sejumlah kelurahan yang ada di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Singkil, Tuminting, Bunaken, serta Paal Dua.

"Kami sementara mengumpulkan data korban banjir dan longsor, mudah-mudahan air bisa segera surut malam ini," ujarnya.

Di beberapa kabupaten lainnya seperti Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepulauan Kepulauan Talaud, Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara terjadi hempasan gelombang pasang yang mendera permukiman.

"Kami berharap warga yang bermukim di daerah rawan bencana seperti bantaran sungai, di lereng atau bebukitan tatap bersiaga. Bila perlu lakukanlah evakuasi mandiri ke rumah keluarga atau tetangga yang tergolong aman bila cuaca ekstrem," ajaknya.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021