Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup melemah tipis seiring pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell dalam rapat kerja dengan Kongres AS.

Rupiah ditutup melemah tipis dua poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.427 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.425 per dolar AS.

"Indeks dolar menguat di hari Kamis seiring pernyataan Yellen dan Powell yang menegaskan kembali kepercayaan mereka pada pemulihan ekonomi AS saat mereka bersaksi di depan Kongres," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.

Yellen mengatakan dia terbuka untuk bank yang membeli kembali saham dan membayar dividen, sehari setelah dia mempertimbangkan kenaikan pajak untuk mendanai peningkatan infrastruktur dan investasi lainnya yang memicu kekhawatiran investor.

Sedangkan, Powell menyebut perekonomian Negeri Paman Sam akan sangat kuat pada tahun ini.

Namun, inflasi tetap menjadi perhatian investor, dengan gangguan dalam rantai pasokan yang menimbulkan tekanan biaya bagi produsen. PMI manufaktur dan jasa menunjukkan bahwa aktivitas pabrik AS meningkat pada Maret.

Sementara itu, Eropa terus berjuang melawan gelombang ketiga kasus COVID-19. Penutupan ketat Jerman yang diperpanjang dan ketat gagal memulihkan kepercayaan pada prospek ekonomi regional.

Bahkan, data ekonomi positif untuk Maret, termasuk Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur Jerman serta PMI manufaktur dan jasa Eropa, gagal mengangkat sentimen investor.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.435 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.427 per dolar AS hingga Rp14.460 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan rupiah melemah Rp14.464 per dolar AS, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.455 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021